Amaliyah NU

Amalan Doa Khusus Malam Isra’ Mi’raj 27 Rajab, Dikabulkan Segala Hajat

Jumat, 24 Januari 2025 | 08:00 WIB

Amalan Doa Khusus Malam Isra’ Mi’raj 27 Rajab, Dikabulkan Segala Hajat

Ilustrasi berdoa malam Isra' Mi'raj Nabi Muhammad. (Foto: Freepik)

Isra’ dan Mi’raj merupakan peristiwa agung, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad saw untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha.

 
Namun, terdapat perbedaan pendapat  di kalangan para ulama ahli sejarah mengenai penentuan waktu pasti peristiwa Isra Mi'raj. Sebagian mengatakan bulan Rajab, sebagian lagi menyebut bulan Rabiul Awal, dan bahkan ada yang menyebut bulan Rabiul Akhir. Ada yang menyatakan terjadi di bulan Rajab, namun ada juga yang berpendapat terjadi di bulan Rabiul Awal atau Rabiul Akhir. Di antara berbagai pendapat  yang dikemukakan, pendapat yang paling kuat yakni pada malam Sabtu tanggal 27 bulan Rajab, pada tahun ke-10 setelah kenabian (nubuwah).


Bagi umat Islam, salah satu cara untuk mengisi malam 27 Rajab itu adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah dan menggali lebih dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad saw, sehingga dapat meneladani akhlak mulia Nabi.
 
 
Melansir artikel NU Online  yang ditulis oleh Sunnatullah, salah satu amalan yang dapat dilakukan pada malam 27 Rajab adalah berdoa kepada Allah swt. Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri dalam kitabnya telah mencantumkan sebuah doa khusus untuk malam tersebut. Ia  menjelaskan bahwa doa ini memiliki faedah yang besar.


مَنْ قَرَأَ بِهَذَا الدُّعَاءِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَجَبَ ثُمَّ يَسْأَلُ الله حَاجَتَهُ فَاِنَّهَا تُقْضَى بِاِذْنِ اللهِ
 

Artinya, "Barang siapa yang membaca doa ini pada malam 27 Rajab, kemudian meminta kepada Allah (untuk dipenuhi) kebutuhannya, maka akan dipenuhi kebutuhannya dengan izin Allah.” (Abdullah al-Halabi, Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: tt], halaman 38). 
 

Berikut Teks Doanya: 

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ
 

Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da‘watī yā akramal akramīn.


Artinya, “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”


Tata Cara Berdoa

  1. Shalat sunnah dua rakaat sebagaimana shalat sunnah pada umumnya. Membaca surat Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.
 
  1. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali. 
 
  1. Membaca doa tersebut, kemudian menyebutkan segala hajat-hajat.


Faedah Doa 

Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi’i (wafat 893 H) dalam salah satu kitabnya menjelaskan faedah dari doa tersebut, Ia mengatakan bahwa siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah, maka Dia akan mengabulkan segala hajatnya, melapangkan urusannya, dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati. (Syekh Abdurrahman, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz, [Beirut, Darul Kutub Ilmiah: 1999], juz I, halaman 94).


Demikianlah penjelasan mengenai doa yang dianjurkan pada malam ke-27 Rajab, termasuk faedah dan tata cara pembacaannya. Semoga uraian ini memberikan manfaat dan segala hajat dikabulkan oleh Allah swt.