• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Warta

Sapa Kelompok Tani, LPPNU dan CV NU Mandiri Sosialisasikan Manfaat POC

Sapa Kelompok Tani, LPPNU dan CV NU Mandiri Sosialisasikan Manfaat POC
Sapa Kelompok Tani, LPPNU dan CV NU Mandiri Sosialisasikan Manfaat POC. (Foto: Dok LPPNU Jombang)
Sapa Kelompok Tani, LPPNU dan CV NU Mandiri Sosialisasikan Manfaat POC. (Foto: Dok LPPNU Jombang)
NU Online Jombang, 
Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Jombang dan CV NU Mandiri terus berikhtiar mengedukasi petani menjaga kesuburan tanahnya sekaligus meningkatkan produktivitas pertaniannya. Cara yang ditekankan adalah dengan memakai pupuk organik cair (POC). CV NU Mandiri telah menyiapkan pupuk tersebut dengan kuantitas yang memadai untuk para petani di Jombang.
 
Direktur CV NU Mandiri Jombang, Sugiarto menyampaikan, dirinya mulai merambah para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk menyosialisasikan fungsi dan manfaat POC buatan CV NU Mandiri yang sudah terbukti sangat efektif penggunanya.
 
Menurutnya, banyak petani di Jombang yang semula kerap memakai pupuk kimia, sekarang beralih ke POC. Ini bukan tidak beralasan, tetapi mereka sudah membutuhkannya sendiri, dan hasil pertaniannya lebih maksimal.
 
 
"Untuk itu, kami kemarin sosialisasi kepada Kelompok Tani di Dusun Bedok, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang menyampaikan manfaat POC untuk para petani. Alhamdulillah mereka tertarik," katanya kepada NU Online Jombang, Rabu (3/11/2021). 
 
Salah seorang wakil ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang ini menyampaikan, Poktan di kawasan ini mayoritas sudah memakai pupuk organik. Tetapi yang padat, bukan POC.
 
Menurutnya, fungsinya memang tidak jauh beda, tetapi proses penggunaannya lebih efektif dan efisien memakai POC. Dari segi takaran pupuk misalnya, jauh lebih simpel memakai POC daripada pupuk organik padat.
 
 
Ilustrasinya, lanjut dia, satu hektare lahan pertanian kira-kira akan membutuhkan 14 ton pupuk organik padat. Hal itu tentu juga akan menguras tenaga dan waktu para petani, karena kadang satuan berat tersebut menjadi beban petani sendiri.
 
"Lahan pertanian di Poktan ini lumayan banyak. Kalau memakai pupuk organik padat, 1 hektarenya membutuhkan 14 ton pupuk. Namun, bidang seluas itu hanya membutuhkan 14 liter POC," jelas Pak Gik, sapaan akrabnya.
 
Kepada Poktan Bedok, Pak Gik menyampaikan, CV NU Mandiri sebagai usaha yang dikembangkan LPPNU tidak hanya menguntungkan petani dalam efektivitas pertaniannya. Tetapi lebih dari itu, bagi petani yang membeli POC buatan CV NU Mandiri digunakan untuk lahan pertanian padi, hasil panennya akan dibeli.
 
 
"Jadi, petani tidak perlu bingung hasil panennya akan dijual ke mana. Kita akan beli. Bahkan dengan harga yang lebih tinggi daripada umumnya," ungkapnya.
 
Ketua Mejelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojoagung ini menegaskan, dirinya bukan menyuruh berhenti memakai pupuk organik padat. Fungsi antara pupuk organik padat dan POC tidak jauh berbeda. Karena itu, Poktan tersebut bisa mengaturnya dengan separuh POC dan separuh pupuk organik padat.
 
"Kalau itu dilakukan oleh petani, hasil panennya akan tetapi kita beli," pungkasnya.
 
Pewarta: Ahmad


Editor:

Warta Terbaru