• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Khutbah

Khutbah Jumat: Menjaga Puasa Ramadhan Tetap Berkualitas

Khutbah Jumat: Menjaga Puasa Ramadhan Tetap Berkualitas
Ilustrasi memohon doa di bulan puasa Ramadhan. (Foto: Freepik)
Ilustrasi memohon doa di bulan puasa Ramadhan. (Foto: Freepik)

Khutbah I 


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ جَعَلَ الصَّوْمَ حِصْنًا لِأَوْلِيَائِهِ وَ جُنَّةً، وَفَتَحَ لَهُمْ بِهِ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَائِدِ الْخَلْقِ وَمُمَهِّدِ السُّنَّةِ، وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِيْ الْأَبْصَارِ الثَّاقِبَةِ وَالْعُقُوْلِ الْمُرَجِّحَةِ


أَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ


Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah

Pada kesempatan yang mulai ini, mari bersama-sama kita semua meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah. Takwa yang sebenar-benarnya dengan menjalankan perintah-perintah Allah swt dan menjauhi larangan-larangan-Nya, didasari dengan kesadaran bahwa hal itu adalah memang kebutuhan kita dalam menjalani hidup di dunia ini.


Jamaah Jumat rahiamakumullah

Kita patut banyak bersyukur karena sampai detik ini masih diberikan kesempatan oleh Allah swt untuk menjumpai bulan Ramadhan sekaligus menjalani ibadah-ibadah Ramadhan, baik ibadah wajib maupun yang bersifat sunnah. Ramadhan disebut sebagai bulan puasa. Ini dikarenakan semua umat Islam diwajibkan berpuas di bulan ini.


Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah

Tentu kita berharap puasa yang sedang kita kerjakan diterima oleh Allah swt. Sebagaimana telah dijanjikan bahwa ibadah puasa adalah milik Allah dan karena itu pula Allah swt yang akan langsung membalasnya. Oleh karena itu, alfaqir mengajak kepada diri sendiri dan jamaah Jumat agar dapat menjalani puasa dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan tuntunan yang ditetapkan syariat Islam.


Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah

Kita semua tentu tidak ingin puasa yang dijalani ini tak mendapat apa-apa. Atau bahkan justru hanya merasakan haus dan lapar semata, tanpa pahala apapun. Semua ini bisa saja terjadi akibat dari perbuatan kita sendiri, sebagaimana pernah disabdakan oleh Rasulullah saw:

 
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش


Artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).


Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah

Betapa Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa tidak sedikit orang yang kurang beruntung di dalam mengerjakan puasa. Mereka tidak mendapatkan pahala puasa, kecuali hanya lapar dan dahaga. Gugurnya pahala ini bukan berarti telah melewati aturan-aturan fiqih. Artinya, sah menurut kacamata fiqih belum cukup untuk ibadah puasa.


Lalu apa yang menjadi faktor pahala puasa tidak bisa diperoleh, atau gugur? Penyebabnya adalah perbuatan-perbuatan tercela yang sudah dilakukan oleh shaim, seperti menggunjing orang lain, mengadu domba, berdusta, melihat sesuatu dengan syahwat (nafsu), dan melakukan sumpah palsu. Sebagaimana Nabi Muhammad saw pernah bersabda:

 
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الغِيْبَةُ، وَالنَّمِيْمَةُ، وَالكَذِبُ، وَالنَّظَرُ بِالشَّهْوَةِ، وَاليَمِيْنُ الكَاذِبَةُ


Artinya, “Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).


Habib Zain bin Smith dalam al-Fawâidul Mukhtârah Sâliki Tarîqil Âkhirah lebih jauh menjelaskan bahwa hal lain yang dapat membatalkan puasa adalah sifat riya (pamer). Termasuk pamer juga yaitu merasa ibadah puasanya lebih baik dibanding orang lain.


Selanjutnya, perbuatan yang bisa menggugurkan pahala puasa adalah berbuka puasa dengan makanan yang haram. Mengonsumsi makanan haram juga bisa membuat seseorang malas beribadah. Ini tentu tidak berbanding lurus dengan semangat bulan Ramadhan yang sebenarnya dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan kuantitas sekaligus kualitas ibadah kepada Allah swt.


Hadirin jamaah Jumat rohimakumullah

Penting untuk kita semuanya, memahami betul hakikat dan tujuan berpuasa itu sendiri agar tidak sia-sia di dalam mengerjakan ibadah tersebut. Imam Al-Ghazali memaparkan, bahwa tujuan puasa adalah agar seorang hamba bisa mencontoh sifat Allah swt “ash-shamad” dan bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui pengendalian syahwat.


Imam Al-Ghazali di dalam karyanya, kitab Ihya' Ulumiddin menegaskan bahwa, “Ulama akhirat menghendaki sahnya puasa dengan diterima, dan yang dimaksud diterima adalah sampai kepada tujuan puasa yaitu meneladani satu dari beberapa sifat-sifat Allah yaitu ‘shamadiyyah’ dan mengikuti perilaku malaikat dengan mencegah diri dari beberapa syahwat dengan segenap kemampuan, sesungguhnya mereka dibersihkan dari syahwat-syahwat.”


Jamaah Jumat rahiamakumullah

Redaksi “ash-shamad” secara bahasa bermakna berongga atau kosong dari segala sesuatu. Kalau ditarik dalam makna yang lebih hakiki adalah orang yang sedang berpuasa harus mengosongkan dan membebaskan dirinya dari segala bentuk perbuatan maksiat. Karena perbuatan itu akan menggugurkan pahala puasa. 


Inilah yang seharusnya kita perhatikan. Karena tujuan berpuasa tidak lain adalah mendekatkan diri kepada Allah swt. Ikhtiar itu harus dilakukan dengan melepaskan diri dari segala bentuk syahwat yang bisa menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat. Jika mampu melakukan demikian, maka menurut al-Ghazali, akan mencapai derajat kedekatan dengan Allah sebagaimana para malaikat yang tidak pernah berbuat dosa karena tidak memiliki syahwat.


Demikian khutbah Jumat singkat ini, semoga kita dapat mengambil keberkahan-keberkahan yang ada di dalam puasa Ramadhan dengan menjaga diri dari segala godaan yang bisa menjerumuskan kita dalam kealpaan dan kesia-siaan. Amin. 


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا


أَمَّا بَعْدُ، فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلَآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


  اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.  اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ


Editor:

Khutbah Terbaru