• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 2 Mei 2024

Keislaman

Waktu Lailatul Qadar dan Ciri-cirinya Diamati dari Gejala Alam

Waktu Lailatul Qadar dan Ciri-cirinya Diamati dari Gejala Alam
Ilustrasi Lailatul Qadar. (Foto: NU Online)
Ilustrasi Lailatul Qadar. (Foto: NU Online)

Lailatul Qadar sering disebut sebagai Malam 1000 Bulan. Sebab, ibadah yang dilakukan pada malam tersebut memiliki nilai lebih besar daripada melaksanakan ibadah selama 1000 bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan. Sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan merupakan momentum dinantikan oleh seluruh umat Islam untuk mendapatkan kesempatan menemui malam Lailatul Qadar.


Dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam disebutkan:


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ


Artinya, "Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dalam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan". (HR Bukhari).


Ibarat tamu, setiap orang menantinya dan berebut untuk menjamunya.Semua ini dilakukan tidak lain demi meraih malam Lailatul Qadar. Hanya saja, Allah swt telah merahsiakan kapan malam mulia ini jatuh.


Meskipun Lailatul Qadar tidak bisa kita pastikan kapan terjadinya, selain mengikuti prediksi para ulama, kita juga bisa memprediksi kedatangannya dengan mengamati gejala alam yang ada. 


Berikut adalah beberapa ciri-ciri malam Lailatul Qadar dilihat dari gejala alam berdasarkan beberapa hadits Nabi Muhammad saw:


   لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء


Artinya, “Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.” (HR Ath-Thayalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)


Dapat disimpan bahwa ciri-ciri malam Lailatul Qadar dilihat dari gejala alam yakni sebagai berikut:

  1. Pada pagi harinya sinar matahari tidak terlalu panas dan tampak kemerah-merahan
  2. Malam harinya langit terlihat bersih, tidak terdapat awan, suasana terasa tenang dan sunyi, udara juga tidak dingin tidak pula panas.   


Ibnu Hajar al-Atsqalani menegaskan bahwa ciri-ciri gejala alam tersebut akan tampak setelah malam Lailatul Qadar-nya, bukan sebelum atau saat sedang terjadi sehingga kita bisa mempersiapkan diri sebelum tepat kedatangannya. (Ibnu Hajar, Fathul Bari, t.t: juz IV, h. 260)   


Adanya ciri-ciri Lailatul Qadar ini diharapkan Muslim dapat lebih mudah mengidentifikasi atau mengenali Lailatul Qadar, sehingga dapat menjalankan ibadah sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya pada malam yang diyakini sebagai malam Lailatul Qadar tersebut. Kita hanya bisa berikhtiar dengan memperbanyak ibadah selama satu bulan Ramadhan dengan harapan bisa meraih malam istimewa ini.

 
*Keterangan ini diambil dari artikel NU Online berjudul Kultum Ramadhan: Waktu dan Ciri-ciri Malam Lailatul Qadar


Keislaman Terbaru