NU Online Jombang,
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengikhbarkan atau menginformasikan terkait awal bulan Ramadan, yakni Ahad, 3 April 2022. Keputusan ini sebagaimana tertuang dalam surat resmi PBNU yang ditujukan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia.
PBNU melalui Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) sebelumnya sudah melakukan rukyatul hilal pada 29 Sya'ban 1443 atau 1 April 2022 di 50 titik yang sudah ditentukan.
Dalam surat PBNU dengan nomor 25/C.I.34/03/2022 dijelaskan, berdasarkan pantauan tim LF PBNU itu, tidak satu pun yang melihat hilal atau bulan. Sehingga metode dalam penetapan awal Ramadhan tersebut didasarkan pada istikmal, atau menyempurnakan bulan sebelumnya, Sya'ban 30 hari.
"Atas dasar istikmal tersebut sesuai pendapat imam mazhab al-arbaah, maka dengan ini PBNU mengikhbarkan 1 Ramadan jatuh pada hari Ahad Wage tanggal 3 April 2022," demikian keputusan PBNU melalui surat yang ditandatangani Ketum beserta Sekjen PBNU, dan Rais 'Aam dan Katib 'Aam PBNU.
Menanggapi hal itu, PCNU Jombang telah berkoordinasi dengan LFNU setempat dan jajaran syuriyah. Dasar penetapan awal Ramadhan PBNU juga telah dikaji. Dan PCNU Jombang sepakat dalam penetapan PBNU tersebut.
"Dengan pertimbangan surat PBNU berdasarkan hisab bahwa 1 Ramadhan jatuh pada Ahad, dan pertimbangan tim LF PBNU dengan pengecekan markaz pantauan hilal seluruh Indonesia, khususnya Jawa Timur hingga Jakarta, dan hilal tidak terlihat, maka atas pertimbangan tersebut PCNU Jombang menetapkan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Ahad," jelas Katib PCNU Jombang Ahmad Samsul Rijal.
Kendati demikian, lanjutnya, bila pemerintah memutuskan berbeda, maka PCNU Jombang meminta Nahdliyyin Jombang untuk mengikuti keputusan pemerintah.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Agama mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada 3 April 2022. "Kami menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Ahad 3 April 2022 Masehi," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta
pada Jumat (1/4/2022).
Ketetapan tersebut didasarkan atas hasil rukyatul hilal pada Jumat (1/4/2022) petang di 101 titik di 34 provinsi. Perukyat di seluruh Indonesia melaporkan tidak dapat melihat hilal. “Kesemuanya melaporkan tidak melihat hilal,” katanya.
