• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Daerah

Tanpa Keberkahan, Hidup Masih Punya Makna?

Tanpa Keberkahan, Hidup Masih Punya Makna?
Habib Muhammad bin Husain bin Anis Al-Habsyi. (Foto: Istimewa)
Habib Muhammad bin Husain bin Anis Al-Habsyi. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang, 
Salah seorang dai asal Solo, Habib Muhammad bin Husain bin Anis Al-Habsyi menyampaikan bahwa keberkahan harus ada dalam setiap kehidupan. Hidup tanpa keberkahan akan sulit dijalani dan kerap menemui masalah-masalah.


“Berkah itu inti kehidupan,” ucapnya dalam tausiahnya di Pondok Pesantren Induk Putra Tambakberas, Jombang beberapa waktu berselang.


Menurutnya, saat ini banyak orang kaya yang dipandang oleh kebanyakan orang, hidupnya nyaman karena memiliki rumah mewah, mobil mewah, dan uang banyak. Namun, sesuatu pandangan mata kadang tidak selalu sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. 


“Saya punya banyak kenalan orang kaya, tapi kekayaan yang mereka miliki tidak ada keberkahan, sehingga Allah memberi mereka cobaan yang bermacam-macam, seperti penyakit yang tidak ada obatnya," tuturnya.


Ia menjelaskan, keberkahan tidak hanya berwujud dalam bentuk materi saja, tetapi juga berwujud dalam bentuk nonmateri, salah satunya adalah ilmu.


Cara memeperoleh keberkahan dalam ilmu salah satunya dengan cara menjaga adab atau akhlak terpuji terhadab guru. Misalnya, menjalankan perintah guru tanpa banyak tanya selama tidak keluar dari koridor syariat.


“termasuk adab santri saat diperintah itu tidak banyak tanya,” jelasnya.


Habib Muhammad Husain Anis kemudian bercerita tentang perjalanan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad. Dalam perjalanannya, Nabi didampingi oleh Malaikat Jibril karena Malaikat Jibril lebih mengetahui tentang wilayah langit dibandingkan Nabi Muhammad.


Di tengah-tengah perjalanannya, Nabi disuruh oleh Malaikat Jibril untuk melakukan shalat dua rakaat. Nabi langsung melakukakannya tanpa bertanya apa alsannya.


"Nabi Muhammad melakukan hal tersebut sebagai contoh adab seorang murid kepada gurunya ketika diperintah," jelasnya.


Penulis: Tajud


Daerah Terbaru