NU Online Jombang,
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang menggelar rapat internal pengurus harian tanfidziyah dan syuriyah, membahas terkait Muktamar ke-34 NU yang bakal berlangsung di Lampung 23-25 Desember ini.
Dalam paparannya Katib PCNU Jombang, Ahmad Samsul Rijal menegaskan, PCNU di Kota Santri ini berpegang teguh pada aturan atau pedoman organisasi untuk ketetapan pemilihan pimpinan tertinggi di tubuh PBNU.
Baca juga: Ini Usulan Konkret PCNU Jombang untuk Muktamar Ke-34 NU di Lampung
Ketetapan yang dimaksud adalah dengan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) untuk menentukan rais 'aam. Harapannya, selain menetapkan rais 'aam, AHWA juga dapat menetapkan ketua umum.
"Keputusan PCNU ini tetap mendorong untuk ketetapan rais 'aam yang sejauh ini masih ditempuh dengan AHWA, sehingga harapan kita di samping AHWA menetapkan rais 'aam juga menetapkan ketua umum," jelasnya di kantor PCNU Jombang, Kamis (9/12/2021).
Namun, lanjut pria yang akrab disapa Kiai Rijal ini, dalam penetapan ketua umum, PCNU Jombang masih fleksibel sembari melihat dinamika yang berkembang. Karena dalam pedoman organisasi hanya mengamanatkan AHWA untuk pemilihan rais 'aam. Tetapi, hal-hal yang menjadi harapan PCNU, tetap perlu disuarakan.
Baca juga: 9 Nama yang Diusulkan PCNU Jombang Masuk AHWA di Muktamar Ke-34
"Apabila perkembangan di lapangan Muktamar nanti ternyata untuk ketua umum tidak bisa ditetapkan AHWA, maka PCNU Jombang bisa menerima calon-calon yang ada untuk sementara ini, hanya saja keputusan pastinya kita mengikuti perkembangan Muktamar, dan suara PCNU Jombang akan diputuskan di lokasi Muktamar nanti," pungkasnya.
Ia menambahkan, dalam menyuarakan keputusan dan harapan PCNU, peserta rapat bersepakat menunjuk Ketua PCNU Jombang, KH M Salmanudin Yazid sebagai juru bicara.
"Muktamar yang akan datang ini, PCNU Jombang menetapkan ketua PCNU sebagai juru pembicara yang pasti menganut pedoman organisasi," pungkasnya.
Kontributor: Karimatul Maslahah
Editor: Ahmad
