• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

HARI SANTRI 2023

Ribuan Santri TPQ Se-Kecamatan Kesamben Meriahkan Kirab Hari Santri

Ribuan Santri TPQ Se-Kecamatan Kesamben Meriahkan Kirab Hari Santri
Kirab santri TPQ se-Kecamatan Kesamben Jombang, Ahad (29/10/2023). (Foto: NU Online Jombang/Umi Kholifah)
Kirab santri TPQ se-Kecamatan Kesamben Jombang, Ahad (29/10/2023). (Foto: NU Online Jombang/Umi Kholifah)

NU Online Jombang,

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober selalu menjadi momen meriah di tiap daerah dan lembaga, khususnya di lingkup lembaga keagamaan, tak terkecuali lembaga TPQ. Meski telah satu minggu berlalu, Forum Guru TPQ se-Kecamatan Kesamben tetap antusias mengadakan pawai ta’aruf dalam rangka peringatan Hari Santri pada Ahad (29/10/2023).

 

Sejak pukul 06.30 WIB terhitung setidaknya dari 71 lembaga, ada lebih dari 1.700 santri TPQ dan 255 ustadz/ustadzah telah berkumpul di lapangan Pojok Kulon untuk mengikuti apel sebelum pawai dimulai. Dengan berbagai atribut dan kreasi, mereka bergerak menuju Masjid At-taqwa Gumulan.

 

Salah satu panitia pawai, M. Setu menyampaikan dalam sambutannya, dengan adanya kegiatan yang dihadiri ribuan peserta tersebut diharapkan dapat mempererat tali silaturahim antarTPQ. Meskipun berasal dari lembaga dan desa yang berbeda, seluruh peserta mengikuti pawai dengan pakaian nuansa putih tanpa terkecuali.

 

“Kita sengaja menetapkan baju putih dan sarung hitam sebagai seragam hari ini, mengapa tidak menggunakan seragam TPQ masing-masing saja? ya karena biar semuanya sama, biar tidak ada perbedaan dari segi pakaian. Selain itu, baju putih dan sarung hitam adalah icon seorang santri,” tuturnya.

 

Selain itu, kegiatan pawai juga dapat menggali jiwa kreativitas para santri. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai atribut yang dibawa oleh tiap santri. Kebanyakan TPQ mewajibkan santrinya membuat kreasi poster terkait hari santri, beberapa TPQ juga ada yang membawa bendera NU, serta ada satu TPQ yang mewajibkan santrinya untuk membawa payung yang telah dihias sedemikian rupa sehari sebelumnya.

 

Achmad Mudawwam, seorang kepala TPQ memaparkan bahwa seorang santri harus memiliki kreativitas yang tinggi. Untuk meningkatkan jiwa kreativitas ini, beliau mewajibkan tiap santri yang ada di lembaganya untuk membuat payung hias.

 

Ia menjelaskan, ketentuan dari panitia sebenarnya mawajibkan tiap lembaga untuk membawa poster atau bendera, namun ia komunikasikan lagi agar diperbolehkan membuat payung hias, panitia pun mengizinkan. 

 

"Saya berpikir dengan membuat payung hias akan lebih bermanfaat dan tidak mubadzir, karena selain bernilai seni, payung hias juga dapat melindungi santri dari teriknya matahari,” pungkasnya.

 

Kontributor: Umi Kholifah 


Daerah Terbaru