• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Kopri Jombang Ngaji Bersama Ulama Perempuan, Ini Sejumlah Topik yang Dibahas

Kopri Jombang Ngaji Bersama Ulama Perempuan, Ini Sejumlah Topik yang Dibahas
Kopri Jombang Ngaji Bersama Ulama Perempuan, Ini Sejumlah Topik yang Dibahas. (Foto: Istimewa)
Kopri Jombang Ngaji Bersama Ulama Perempuan, Ini Sejumlah Topik yang Dibahas. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang,
Korps PMII Putri (Kopri) se-Kabupaten Jombang menggelar Ngaji Bersama Ulama Perempuan secara virtual dimulai pada Senin (11/4/2022) sampai Rabu (20/4/2022).


Adapun beragam topik yang dibahas yaitu seputar darah perempuan (haid, nifas, istihadhah), haruskah perempuan mandiri secara finansial?, kepemimpinan perempuan dalam ranah publik, mental health (quarter life crisis), Islam, perempuan Indonesia, dan politik, upaya memproteksi diri dari kekerasan seksual, kodrat perempuan (haid, hamil, melahirkan, menyusui), mengupayakan nilai-nilai kesetaraan gender, dimulai dari mana?, etika perempuan dalam ranah publik, dan menakar eksistensi perempuan.


Ketua Pengurus Cabang (PC) Kopri Jombang, Zulfarisa Nur Annisa menuturkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kemampuan literasi perempuan cenderung lebih rendah dibandingkan kompatriot laki-lakinya.


Padahal persentase populasi perempuan sendiri hampir sama dengan laki-laki yakni 49,7%. Bila ditelusuri lebih lanjut kesenjangan ini lebih banyak terjadi di wilayah pedesaan yang melihat bahwa pendidikan tinggi bagi perempuan tidak akan berdampak besar bagi dirinya karena stereotype bahwa perempuan ke depannya hanya perlu mengatur urusan domestik semata.


"Di sinilah peran Kopri berupaya mengubah cara pandang masyarakat inilah bisa menjadi langkah awal dalam mengurangi persoalan sosial ini. Tentu ini membutuhkan kerja-kerja keras dari berbagai pihak, termasuk melibatkan para ulama perempuan," tutur perempuan yang kerap disapa Zulfa ini, Ahad (17/4/2022). 


Oleh karena itu, lanjutnya, kajian virtual tersebut diharapkan menjadi awal jihad bagi kemaslahatan perempuan. 


"Di sisi lain melatih kerja sama atau kekompakan serta menyinergikan kader-kader perempuan PMII dengan lokal genius yang berbeda di masing-masing komisariat se-Jombang," imbuhnya.


Disadari atau tidak, lanjutnya, sampai saat ini masih menormalisasi hal-hal yang melulu dianggap wajar, baik stigma ataupun doktrin menyoal perempuan.


"Dari kajian ini kami mencoba menyadarkan bersama bahwa yang dibutuhkan dari kader PMII putri saat ini adalah keberanian. Berani dalam bersuara, berani dalam bersikap, berani dalam bertanggungjawab, dan berani untuk mengambil keputusan apalagi ini mengenai dirinya sendiri," jelasnya.


Ulama yang menjadi narasumber dalam ngaji virtual berasal dari berbagai pondok pesantren di Jombang, meliputi Pesantren Tambakberas, Pesantren Darul Ulum Rejoso, Pesantren Denanyar, Pesantren Tebuireng, Pesantren At Tahdzib, dan Pesantren Al Urwatul Wutsqo. Di samping itu juga dari lembaga psikologi Darul Ulum.


"Di bulan puasa ini kami mencoba mencari keberkahan melalui para ulama perempuan yang ada di pondok-pondok besar yakni sebagai pengasuh pondok pesantren se-Jombang. Hal ini juga sebagai popularitas bahwa untuk berbicara soal perempuan kita tidak hanya butuh ilmu tapi juga pengalaman yang mana itu hanya bisa dirasakan oleh perempuan itu sendiri," tegasnya.


Daerah Terbaru