• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 24 April 2024

Daerah

Alasan Santri Jadikan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas sebagai 'Primadona'

Alasan Santri Jadikan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas sebagai 'Primadona'
Gerbang Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang. (Foto: Dok Pesantren Bahrul Ulum)
Gerbang Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang. (Foto: Dok Pesantren Bahrul Ulum)

NU Online Jombang,
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Jawa Timur. Pesantren ini didirikan sekitar tahun 1838 di sebuah Dusun Gedang, Desa Tambakrejo. Kini, pondok ini memiliki puluhan lembaga pendidikan (ribath) dengan 15 ribu santri lebih yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 


Seperti Azizah Mayliana Dwi Maharani misalnya. Gadis asal Bali yang kerap dipanggil Azizah ini terbilang masih santri baru di Pesantren Bahrul Ulum. Ia baru mondok saat duduk di bangku SLTA kelas 10 di MAN 3 Jombang, salah satu unit lembaga pendidikan formal yang berada di lingkungan Pondok Pesantren Bahrul Ulum.


Azizah menyampaikan alasan ketertarikannya mondok di Pesantren Bahrul Ulum. Menurut Azizah ada dorongan yang kuat dari keluarga untuk menjadi perempuan sarat manfaat kepada sesama, agama, bangsa, dan negara. Keluarga percaya bahwa di pondoklah dirinya akan dididik menjadi tunas bangsa sebagaimana yang diharapkan.


"Di samping itu ada rekomendasi yang diberikan oleh guru, yang juga merupakan alumni dari salah satu ribath di Pondok Pesantren Bahrul Ulum," katanya, Selasa (28/2/2023).


Di Bahrul Ulum, kata dia, diajarkan beragam disiplin ilmu yang cukup lengkap. Meski tentu saja aspek keagamaan menjadi ruh ajaran-ajaran pesantren, tapi bukan berarti meninggalkan perkembangan teknologi. Bahrul Ulum dengan lembaga-lembaga pendidikan formalnya sangat menyadari akan pentingnya pemanfaatan teknologi.


"Karena orang tua saya (juga) ingin meskipun saya mondok tetap tidak boleh gaptek, dan saya hanya tahu Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang tidak akan membuat saya gaptek meskipun saya di pondok,” ujarnya.


Jarak tempuh dari kediaman asal ke Bahrul Ulum Tambakberas harus ditempuh sekitar 14 jam dengan menggunakan transportasi darat dan laut. Meski cukup jauh dan harus berpisah dengan orang tuanya, Azizah tidak sedikit pun risau. Azizah justru memaknai bahwa kondisi itu akan memicu dirinya agar benar-benar serius dalam menimba ilmu di pesantren dan bisa meraih cita-cita mulianya, menjadi manusia yang bermanfaat.


Penulis: Zahwa Nailarrif’a Annabila


Daerah Terbaru