Teruskan Perjuangan Muassis, Madrasah Salafiyah Syafiiyah Seblak Gelar Olimpiade Shorof
Senin, 21 Oktober 2024 | 09:32 WIB

Penyerahan hadiah kepada pemenang Olimpiade Shorof di Madrasah Salafiyah Syafiiyah Seblak, Ahad (20/10/2024). (Foto: NU Online Jombang/Mukani)
NU Online Jombang,
Unik yang dilakukan Pesantren dan Madrasah Salafiyah Seblak, Diwek, Kabupaten Jombang dalam menyambut Hari Santri tahun 2024. Baik jenjang madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) maupun Madrasah Aliyah (MA).
Ketiga madrasah di barat makam Gus Dur ini kompak menggelar Olimpiade Shorof. Lomba digelar selama dua hari, Sabtu-Ahad (19-20/10/2024). Pesertanya adalah seluruh siswa yang sedang menimba ilmu.
Shorof adalah disiplin ilmu khas pesantren yang mengkaji perubahan kata dalam bahasa Arab. Sehingga mutlak dikuasai dulu sebelum mengkaji literatur klasik berupa kitab-kitab kuning.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Olimpiade ini yang kedua kali digelar di pondok dan madrasah sini. Lomba digelar dengan alur yang berjenjang. Tahap pertama adalah seleksi tulis. "Pesertanya adalah semua siswa," ujar Dwi Susilowati, panitia di MI. Tahap ini akan menentukan perwakilan kelas yang terdiri dari 6 anak.
Perwakilan kelas ini yang akan mengikuti babak final. "Di setiap tingkatan kelas ditentukan juara pertama dan kedua," imbuhnya. Khusus di MI, siswa yang dilibatkan adalah kelas 4, 5 dan 6. "Materi yang dilombakan juga disesuaikan dengan materi yang diajarkan di setiap kelas," ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di babak final, bentuk lombanya berupa tanya jawab. Semacam cerdas cermat untuk menentukan siapa juaranya. Materi yang diujikan terkait perubahan kata secara etimologi (lughawy). Termasuk juga nanti secara terminologi atau istilahy.
Hal senada juga dilakukan untuk Olimpiade Shorof di jenjang MTs dan MA. Di setiap kelas nanti dipertemukan para perwakilan kelas. Baik dari kelas putra maupun kelas putri. Akhirnya akan ditentukan juara pertama dan kedua.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pihak penyelanggara Olimpiade Shorof berharap tradisi nadzaman dan mentasrif tumbuh kembang dalam benak para santri Pesantren Seblak. "Sehingga akan lebih mudah dalam memahami bacaan-bacaan kitab kuning yang diadakan di pesantren sini," ujar Budi Santoso, Kepala Aliyah Seblak.
Bapak satu putra ini menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan pendiri Pesantren Seblak yang memang dikenal ahli dalam ilmu shorof. "Jadi semacam tabarrukan kepada beliau untuk meneruskan penguasaan ilmu shorof," terangnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pesantren Salafiyah Syafiiyah Seblak didirikan oleh KH M Mashum Ali tahun 1921. Dia ulama hebat dari Gresik dan menantu pertama KH M Hasyim Asyari Tebuireng. Setelah dinikahkan dengan Nyai Khoiriyah.
Kiai Mashum adalah tokoh ilmu shorof di Nusantara. Karyanya di ilmu shorof berjudul Al-Amtsilah al-Tashrifiyah. Hingga sekarang menjadi referensi wajib di pesantren Nusantara. Bahkan juga dijadikan sumber kajian di Masjid Al-Azhar Kairo Mesir.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND