NU Online Jombang,
Media sosial kini kerap menjadi tempat bagi banyak orang untuk mengungkapkan masalah pribadi, termasuk masalah rumah tangganya, dengan tujuan mencari solusi atau dukungan.

Tindakan tersebut menurut Istri Almaghfurlah KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah), Nyai Farida tidaklah bijak dan tidak dibenarkan. Demikian diungkapkannya saat menjawab pertanyaan mengenai masalah rumah tangga yang dipublikasikan di media sosial dalam momen wawancara eksklusif bersama NU Online Jombang. 

Latar belakang pertanyaan itu terinspirasi dari kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sempat viral di media sosial beberapa waktu belakangan. Dalam pandangannya, kendatipun persoalan KDRT, media sosial bukanlah jalannya. Karena itu adalah aib yang mesti diselesaikan di internal keluarga.
 

"Tidak boleh (dipublikasikan di media sosial), dan saya nggak setuju, urusan kita dalam rumah tangga itu urusan kita berdua. Jangan sampai orang lain tahu, apalagi media tahu, itu kan aib. Walaupun mencari solusi, solusinya ya kita berdua," tegas Nyai Farida, Kamis (12/9/2024).  

Menurutnya, masalah rumah tangga harus diselesaikan oleh pasangan suami-istri tanpa melibatkan orang luar, karena setiap pasangan memiliki perbedaan yang harus disesuaikan.

"Saya dari keluarga lain, suami dari keluarga lain, ketemu pasti (ada yang) nggak cocok. Ya saling mencocokkan diri," tambahnya.

Lebih lanjut, Nyai Farida menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri sebagai kunci keharmonisan rumah tangga.

"Komunikasi yang baik, saling menyesuaikan diri. Kalau suaminya nggak senang itu ya istrinya jangan begitu, kalau istrinya nggak suka ini, suaminya jangan berbuat. Jadi kalau komunikasi itu berjalan, Insyaallah tidak ada keributan," pesannya.

Sebuah keluarga, harus menjadi tempat yang damai. Bila ada permasalahan yang muncul sebaiknya diselesaikan secara internal, dengan mengutamakan komunikasi dan saling pengertian antara suami istri. Ini penting di tengah maraknya penggunaan media sosial untuk mengumbar masalah pribadi.

Penulis: Muhammad Wildan