Lailatul ljtima' PRNU Kayangan, Warga NU Diharap Terus Jaga Kerukunan
Sabtu, 12 Juli 2025 | 10:00 WIB

Suasana Lailatul ljtima PRNU Kayangan, Kecamatan Diwek, Jombang di Masjid Al-Barokah, Jumat malam (11/7/2025). (Foto: NU Online Jombang/Hari Prasetia)
NU Online Jombang,
Ratusan jamaah memadati halaman Masjid Al-Barokah Dusun Kayen, Desa Kayangan, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jumat (11/7/2025) malam. Mereka mengikuti kegiatan rutin Lailatul Ijtima' yang digelar Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Kayangan, Diwek.
Mereka datang dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Baik pria maupun perempuan.
Acara yang berlangsung dalam suasana khidmat tersebut turut dihadiri oleh jajaran pengurus NU di Kayangan. Tampak hadir pula kepala Desa Kayangan beserta para perangkat. Mereka mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan tertib dan penuh kekhusyukan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Rangkaian kegiatan dimulai dengan shalat Isya dan shalat sunah berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Tamhid. Selanjutnya, pembacaan Yasin Fadhilah dipimpin KH Ainun Naim, Rais PRNU Kayangan. Lantunan tahlil kemudian dibacakan oleh KH Slamet Suwandi, dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Nabi yang dipimpin oleh grup shalawat Remas Al-Barokah.
Wakil Ketua Ta’mir Masjid Al-Barokah, Budi Al-As’ad, menjelaskan bahwa acara Lailatul Ijtima’ kali ini juga dirangkaikan dengan penyampaian pengurus baru PRNU Kayangan. "Semoga para pengurus baru ini dapat menjalankan amanah dengan sabar," tuturnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dalam tausiyahnya, KH Sami’an dari Tambakberas menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan hati (qalbun salim) sebagai fondasi kehidupan seorang Muslim. Ia juga mengajak jamaah untuk segera menunaikan kewajiban-kewajiban agama dengan penuh kesadaran.
“Sing durung shalat, durung zakat, ayo ndang dilakoni,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Tak hanya itu, KH Sami’an juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Termasuk di lingkungan NU. Menurutnya, menjaga silaturahim adalah bagian dari ajaran Islam yang utama.
“Orang yang memutus silaturahim tidak akan mencium bau surga,” tegasnya berulang kali dengan gaya santai khas kiai NU.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan 'Mahallul Qiyam' dan shalawat Nabi oleh grup shalawat Remas Al-Barokah serta doa penutup.
Kegiatan Lailatul Ijtima’ ini menjadi bukti nyata bagaimana tradisi keagamaan warga NU di tingkat desa terus hidup dan berkembang. Sekaligus menjadi wadah mempererat ukhuwah Islamiyah dan silaturahim antarsesama Nahdliyin.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND