Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Gus Athoillah: Jika Seluruh Bulan adalah Noda, Ramadhan adalah Pemutihnya

Dewan Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra, Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, Ahmad Athoillah Haromain (Gus Athoillah). (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang, 
Bulan Suci Ramadhan merupakan ladang amal, di mana seluruh amal ibadah yang dikerjakan pahalanya akan dilipatgandakan. Demikian ini disampaikan oleh Dewan Pengasuh Asrama Sunan Ampel Putra, Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang, Ahmad Athoillah Haromain.


Ia menuturkan, bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbanyak kebaikan dan menghentikan kebiasaan buruk. Semua dosa dan kebiasaan buruk yang telah dilakukan 11 bulan terakhir, seketika lebur dengan amal kebaikan yang diperbuat di bulan Ramadhan.


Menurut Gus Athoillah, sapaan akrabnya, Ramadhan itu seperti hujan yang menyuburkan benih perbuatan baik. Ada berbagai ibadah yang bisa dikerjakan di bulan Ramadhan, bahkan tidur dengan tujuan menghindari hawa nafsu dan dosa lainnya pun mendapatkan pahala di bulan suci ini.


Baca Juga:
Gus Aik Rutin Ngaji Kitab Kuning Bersama Santrinya di Bulan Ramadhan


"Jika seluruh bulan adalah noda, maka Ramadhan adalah pemutihnya. Jika semua harta adalah racun, maka zakat adalah penawarnya. jika seluruh umur adalah dosa, maka takwa dan tobat adalah obatnya," tuturnya, Kamis (28/3/2024). 


Di bulan Ramadhan ini, lanjutnya, setitik tinta jadi noda, salah setitik jadi dosa. Ramadhan adalah waktu untuk mengosongkan perut untuk memberi makan jiwa. Ia ibarat bunga langka yang mekar setahun sekali dan saat seseorang mulai mencium aromanya, bunga itu menghilang setahun lagi.


Baca Juga:
Gus Aik Dorong Pemerintah Lakukan Langkah Konkret Ini Turunkan Harga Kebutuhan Pokok


"Sungguh menakjubkan betapa Allah ingin mencelupkan kita ke dalam berkah dan rahmat-Nya di bulan Ramadhan. Allah tidak pernah mengharapkan kita menjadi sempurna selama Ramadhan, tetapi Allah mengharapkan kita untuk terus berusaha," sambung anggota F-PKB DPRD Jawa Timur ini.


Selain itu, Gus Athoillah juga menyampaikan bahwa Ramadhan dibagi menjadi 3 fase. 10 hari pertama bulan Ramadhan adalah fase pelimpahan, dan 10 hari kedua adalah fase terbebas dari api neraka, sedangkan pada 10 hari terakhir inilah fase terbebasnya dari api neraka.


Baca Juga:
3 Cara Mempersiapkan Diri Menyambut Ramadhan


"Pada 10 hari terakhir tersebut, malam Lailatul Qadar akan tiba menjemput. Mudah-mudahan kita semua terpancar sinar bulan Ramadhan khususnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan," harapnya.

Umi Kholifah
Editor: Syamsul Arifin

Artikel Terkait