Nasional

Luncurkan Kurikulum Merdeka, Pemerintah akan Terapkan secara Bertahap

Ahad, 26 Februari 2023 | 13:00 WIB

Luncurkan Kurikulum Merdeka, Pemerintah akan Terapkan secara Bertahap

Pemerintah Indonesia akan menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap di lingkungan sekolah. Kurikulum ini telah diluncurkan beberapa waktu lalu. (Foto: Ilustrasi freepik/NU Online)

NU Online Jombang,
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim (Nadiem Makarim) meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai perubahan dari kurikulum pendidikan sebelumnya, yaitu Kurikulum 2013 atau K13.


Perubahan ini didasari oleh beberapa faktor, salah satunya adalah K13 menurutnya kurang layak dijadikan acuan dalam pembelajaran jarak jauh, seperti pada saat kondisi pandemi Covid-19.


“Dia (guru) tidak bisa memilih sekolah itu mau fokus di bagian mana dulu, karena sangat kaku dan tidak fleksibel,” katanya dalam Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar dalam beberapa waktu berselang.


Pria yang kerap disapa Nadeim itu tak menampik bahwa perubahan kurikulum ini tentu mempunyai konsekuensi yang serius, bahwa lembaga-lembaga pendidikan perlu menyiapkan segala sesuatunya, sesuai kebijakan-kebijakan yang ada pada Kurikulum Merdeka tersebut. Terlebih kondisi lembaga pendidikan di Indonesia sangat beragam.


Karena itu, Nadeim menegaskan bahwa pemerintah belum mewajibkan setiap lembaga pendidikan harus menerapkan Kurikulum Merdeka tersebut. Saat ini, kata dia, masih dalam tahap melakukan uji coba kepada beberapa sekolah yang dinilai mampu menerapkan Kurikulum Merdeka.


Menurut Nadiem, uji coba itu membuahkan hasil yang bagus dan hasilnya mendapat banyak respons positif dari kalangan siswa maupun guru. 


Pemerintah akan mulai melakukan pergantian kurikulum secara bertahap kepada seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Kendati demikian, hal ini tentu tidak mengenyampingkan situasi dan kondisi yang ada di masing-masing sekolah. Jika pihak sekolah masih belum dipastikan siap dengan perubahan kurikulum ini pemerintah tidak akan memaksa untuk menggantinya.


Perubahan ini diharapkan agar mutu pendidikan dan daya kreativitas siswa dan guru yang mulanya lemah akibat terjangan pandemi Covid-19 yang sangat lama di Indonesia dapat ditingkatkan.


Nadiem menjelaskan beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka yang berdampak cukup signifikan bagi proses pembelajaran di lingkungan sekolah. 


"Pertama, keunggulan Kurikulum Merdeka sama seperti Kurikulum Darurat, namun pertama dia lebih sederhana lebih mendalam," kata Nadiem


Sementara itu, standar pencapaian Kurikulum Merdeka lebih sederhana, karena materi dibuat lebih ringkas agar pengajar dapat memahami lebih mendalam mengenai konsep dalam pembelajarannya.


"Bukan kelebaran daripada materi, tetapi kedalaman yang menjadi fokusnya. Jadi, kami mengubah ini dengan membawa guru-guru untuk membantu kita mereformulasi apa itu standar-standar pencapaian dari kurikulum," jelas dia.


Keunggulan selanjutnya yakni program peminatan akan diadakan di kelas 11 SMA. "Berarti dia tidak terkotak-kotak kepada misalnya IPA atau IPS saja, mereka bisa memilih sebagian IPA materi mata pelajaran IPA, sebagian IPS. Dan itu adalah suatu hal yang yang sudah dilakukan banyak sekali program-program kurikulum internasional," ungkap Nadiem.


Penulis: Faiz Amrullah