NU Jombang Online,
Pembuat berita dituntut harus cepat dan akurat dalam menyampaikan informasi. Karena itu, wartawan butuh rencana liputan yang matang demi menyajikan berita yang berkualitas dan terpercaya. Hal itu disampaikan Muhammad Syafi’i, wartawan Kompas dot com dalam Madrasah Jurnalistik yang diadakan LTNNU dan ISNU Sabtu (26/9).
Di era digital seperti saat ini, masyarakat banyak disuguhi berbagai macam informasi yang muncul di media sosial. Hampir tidak ada sekat dan filter atas semua informasi yang bermunculan. Hal ini membuat masyarakat sedikit kesulitan membedakan informasi yang sifatnya opini dengan informasi yang memuat fakta.
“Bukan hanya harus cepat dalam menyajikan berita, aspek penggalian data yang valid dan terpercaya juga harus ditekankan melalui teknik reportase yang benar. Karena itu wartawan harus punya rencana liputan yang matang,” ujar pria yang akrab disapa Syafi’i ini.
Syafi'i yang saat itu menyampaikan materi tentang teknik reportase dan teknik menulis berita menambahkan, komponen dalam reportase setidaknya menyangkut 3 hal utama yakni Wawancara, observasi dan riset dokumen.
“Setiap kegiatan peliputan yang dilakukan harus dipusatkan pada unsur 5W+1H yakni, what, when, why, where, who dan How . Unsur tersebut merupakan kunci dasar dari setiap kegiatan liputan yang dilakukan oleh seorang jurnalis,” tambahnya.
Minimal, kata dia, wartawan harus menyiapkan 6 enam pertanyaan mendasar. Selebihnya pertanyaan itu bisa lebih dikembangkan kembali menjadi 36 pertanyaan dan seterusnya tergantung dengan pola wartawan tersebut dalam menggali data. Bisa jadi, lanjut dia, satu wartawan dengan wartawan yang lain memiliki daftar pertanyaan yang berbeda karena menemukan fakta yang berbeda pula saat di lapangan.
“Yang paling penting jangan pernah mengajukan pertanyaan yang sama secara berulang, jangan juga menyanggah apa yang dikatakan oleh nara sumber. Sekalipun kita tahu bahwa apa yang disampaikannya salah tapi jangan pernah menggurui nara sumber. Mengulang pernyataan nara sumber hanya dibolehkan untuk mempertegas saja. Ini merupakan kode etik,” jelasnya.
Kontributor : Syahal
Editor : Fitriana
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Hidupkan Bulan Muharram dengan 2 Amalan Ini
5
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
6
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
Terkini
Lihat Semua