• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 27 April 2024

Daerah

Travelling Berpahala dan Tingkatkan Syukur, Begini Caranya

Travelling Berpahala dan Tingkatkan Syukur, Begini Caranya
Santri Bidayatul Hidayah sa'at liburan pondok. (Foto: Istimewa)
Santri Bidayatul Hidayah sa'at liburan pondok. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang,
Saat ini, berwisata sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi setiap orang. Kepadatan aktivitas sehari-hari, membuat mereka perlu refreshing agar pikiran kembali fresh dan semangat. Travelling, baik ke kota lain, pegunungan, pantai, atau menjelajah hutan menjadi pilihan yang sekarang sudah mudah untuk digapai. 


Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, KH M Salmanudin adalah kiai yang tak asing dengan travelling atau liburan. Ia ramai-ramai bersama keluarganya kerap kali menikmati suasana alam di luar kota.


"Travelling bagus, saya juga sering melakukannya bersama keluarga," ujarnya, Sabtu (29/1/2022).


Yang barangkali menjadi pembeda dengan travelling kebanyakan orang, Gus Salman, sapaan akrabnya KH M Salmanudin Yazid, tidak semata diniatkan liburan untuk berenang-senang, melainkan juga sebagai media meningkatkan dzikir kepada Allah swt, lantaran keindahan alam yang Dia ciptakan.


"Jangan lupa pasang niat kita untuk berdzikir agar kita juga mendapatkan pahala," jelasnya.


Bagi Gus Salman, travelling adalah sarana bertadabur akan ciptaan Allah, salah satunya seperti alam. Hal ini penting sebagai pembelajaran untuk lebih mengenal Allah dengan seluruh ciptaan-Nya. 


Makna dari tadabur alam menurutnya ialah merenungi segala sesuatu yang sudah diciptakan Allah secara mendalam. Termasuk bagaimana cara memperlakukannya dengan baik.


"Jadi, tadabbur alam memikirkan alam bagaimana alam itu ada dan akibat yang ditimbulkan kalau kita tidak merawat dengan baik. Contoh pengrusakan hutan dan hal yang ditimbulkan. Kalau hutan kita rusak tidak kita jaga dengan baik, maka tunggu waktu yang ditimbulkan akan longsor banjir dan sebagainya," ungkapnya.


Gus Salman menambahkan, diupayakan setelah tadabbur, seseorang lebih bisa tasyakur (bersyukur). Dengan bersyukur, maka akan ditambah nikmat oleh Allah.


"Diharapkan pikiran kita akan lebih fresh, lebih jernih, lebih terang memandang ke depan dan aktivitas selanjutnya nanti lebih nyaman," pungkasnya.


Kontributor: Karimatul Maslahah
Editor: Ahmad


Daerah Terbaru