Benarkah Soekarno Lahir di Ploso Jombang? Berbagai Temuan Diungkap dalam FGD
Sabtu, 12 Juli 2025 | 17:27 WIB

Focus Group Discussion (FGD) yang mengkaji bukti kelahiran Soekarno di Ploso, Jombang. (Foto: NU Online Jombang/Syaiful Habib)
Syaiful Habib
Penulis
NU Online Jombang,
Sebuah focus group discussion (FGD) digelar di ruang Suerodiningrat, Pemkab Jombang, pada Sabtu (12/7/2025). Diskusi ini bertujuan untuk mengkaji dan memvalidasi sejarah penting tentang masa kecil proklamator kemerdekaan RI, Soekarno.
Mengangkat tema 'Ploso Bumi Lahir dan Masa Kecil Bung Karno', memicu perbincangan yang menarik antar narasumber, hal ini tentu disertai dengan berbagai data yang telah ditampilkan.
Jalannya acara itu dimoderatori oleh Ganjar Razuni, tokoh akademisi asal Jombang yang ikut memotori penelusuran jejak hidup Bung Karno di Ploso.
Ia mengatakan alasan penting dan manfaat mengungkap sejarah baru tentang kebenaran tempat tersebut. Menurutnya ini menjadi titik terang dari lokasi kelahiran sosok yang menjadi panutan bangsa ini.
"Tentu ini nantinya akan menambah semangat pemimpin bangsa dalam pembangunan karakter dan menempatkan Kabupaten Jombang sebagai posisi penting dalam sejarah bangsa," tandasnya.
Sementara itu, Yon Mahmudi mengatakan, setiap penemuan sejarah selalu ada metodenya. Dari pengumpulan data, kritik sumber, interpretasi hingga historiografi.Â
Dari berbagai data yang disebutkan dan yang pernah ditemuinya itu ia menginterpretasi bahwa kelahiran Bung Karno ada di Ploso, Jombang.
"Berdasarkan data sumber primer dapat dipastikan bahwa masa kecil Soekarno ada di Desa Ploso, Jombang. Kelahiran Bung Karno di Ploso secara tidak langsung diinterpretasi dari dokumen kelahiran 1902 dan surat penugasan Raden Soekeni sejak 28 Desember 1902," ujarnya.
Lebih lanjut, Nasrul Ilah, Tenaga Ahli Cagar Budaya Jombang bersama tim telah menjabarkan berbagai data mengenai rumah kelahiran, tempat sekolah ayah Bung Karno mengajar hingga orang-orang dekatnya. Dari kajian data tersebut, menurutnya, tim cagar budaya Jombang akan memberikan rekomendasi kepada Bupati Jombang.
"Tugas TACB akan memberikan rekomendasi peringkat cagar budaya berdasarkan tingkat kepentingannya. Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Undang-undang," ucapnya.
FGD itu menghadirkan banyak tokoh sejarawan, jurnalis hingga akademisi. Acara tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni SMAN, SMPP, SMAN 2 Jombang.
Terpopuler
1
Biografi Singkat KH Ahmad Wazir Ali, Ulama Fikih yang Mendedikasikan Hidupnya untuk Pesantren Denanyar
2
Khutbah Jumat Muharram: Saatnya Membenahi dan Meningkatkan Aktivitas Ibadah Kita
3
Santri, Nyantri, dan Tradisi Menulis
4
Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar Jombang, KH Ahmad Wazir Ali Wafat
5
PAC IPNU-IPPNU Tembelang Gelar Sekolah Organisasi, Bekali Kader Ilmu Administrasi dan Digitalisasi
6
Aksi Tari Pacu Jalur Jadi Viral ke Luar Negeri, Ini Sejarahnya
Terkini
Lihat Semua