• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 1 Mei 2024

Daerah

Santri Jatim Deklarasi Lawan Hoaks dan Pengacau Pemilu

Santri Jatim Deklarasi Lawan Hoaks dan Pengacau Pemilu

SIDOARJO, NU Jombang Online,
Pengurus Pusat (PP) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) bersinergi Kominfo dan Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan menggelar Forum Diskusi Milenial bertajuk Merajut dan Memperkokoh Nilai-nilai Kebangsaan dan Keagamaan di Pondok Pesantren Sabilur Rosyad, Sidoarjo, Kamis (4/4/2019).

Berbagai kalangan, termasuk kalangan santri, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Jawa Timur (Jatim) hadir pada kegiatan ini hingga usai. Mereka mendeklarasikan santri milenial Jawa Timur anti hoaks. 

"Kami santri milenial Jawa Timur dengan tegas menolak segala macam penyebaran berita hoaks dan menolak penggunaan agama sebagai sumber ajaran kebencian dan kepentingan politik praktis," kata seluruh peserta serentak. 

Mereka berkomitmen menebar ajaran Islam yang ramah di tengah masyarakat juga di media sosial. Di samping itu mereka juga bertekad merawat perdamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Tak hanya itu, santri milenial Jawa Timur juga melakukan deklarasi menolak segala macam upaya yang  mengganggu proses Pemilu, dan mendukung penindakan tegas terhadap para pengacau.

Hadir pada kesempatan ini juga, KH Ghaffar Rozin, Staf Khusus Presiden Bidang Keagamaan, Gun Gun Siswandi dari Staf Ahli Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), KH Hakim Jayli dari Derektur Tv9, Rijal Mumazziq dari ketua LTNNU Surabaya, KH M Zaki Hadik, Ketua RMINU Jawa Timur, Henri Subiakto, Rio Ardhillah dan Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyid. Mereka juga menjadi saksi proses deklarasi.

KH M Zaki mengatakan, konten atau informasi negatif, terlebih bermuatan fitnah dan adu domba harus dilawan oleh para santri. Salah satu caranya dengan mulai memperbanyak produksi konten positif dan disebar baik di dunia nyata di sejumlah media sosial.

"Konten negatif seperti hoaks yang mengancam perpecahan itu harus dilawan" tegasnya  (M. Choirurrojikin/Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru