Penguatan Ajaran Aswaja Siswa dan Guru Jadi Perhatian Ma'arif Jombang
Sabtu, 11 Januari 2020 | 07:48 WIB
NU Jombang Online,Â
Penguatan ajaran Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah di kalangan guru dan siswa Jombang, Jawa Timur menjadi perhatian serius LP Ma'arif setempat. Langkah yang diambil dalam upaya penguatan ini salah satunya adalah penyusunan buku pendamping siswa dan pembuatan modul. Dua hal itu menurut Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif di Kota Santri ini adalah tahap terpenting dalam menguatkan ajaran-ajaran Aswaja.Â
Penyusunan buku pendamping siswa dan modul Aswaja dilakukan LP Ma'arif bekerja sama dengan Aswaja NU Center dalam bentuk Workshop pada Rabu (8/1) di Graha Gus Dur (Abdurrahman Wahid). "Ini adalah tindak lanjut dari kerja bareng dengan Aswaja NU Center terkait ideologisai Aswaja an-Nahdliyah kepada guru-guru dan siswa Ma'arif," kata Ketua PC LP Ma'arif Jombang, Nur Khozin.
Sementara target yang hendak dicapai dalam kegiatan ini, guru-guru bisa dengan sesegera mungkin merampungkan buku pendamping siswa sekaligus modul Aswaja itu. Pasalnya, pemateri kala itu menurutnya sudah memaparkan secara gamblang, tinggal para guru Ma’arif memilah kemudian menyusunnya disesuaikan dengan kebutuhan siswa tingkatannya masing-masing.Â
"Itu semua tingkatan, ya di tingkat dasar, menengah, dan atas. Titik tekan pada saat itu lebih pada teknis, yang harus cepat selesai silabi dan RPP di semua tingkatan, baik di SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA," ujarnya.
Terkait buku pendamping sendiri, pria yang akrab disapa Khozin ini menegaskan bahwa bentuknya tidak sama dengan lembar kerja siswa (LKS). Materi-materi buku pendamping lebih menekankan pada aspek penguatan aplikasi dari materi-materi Aswaja. Para siswa dan siswi nantinya bakal memahami secara komprehensif terkait ajaran Aswaja sekaligus dengan dasar atau dalilnya. Untuk itu siswa-siswi diharapkan semakin giat melaksanakan ajaran-ajaran Aswaja.
"Dan amanah yang kita terima dan kita aplikasikan itu ada titik tekan kepada anak-anak tidak menghafal misalnya sejarahnya, tapi penguatan implementasi secara teknis, misalnya tahlilan, dasarnya atau dalilnya apa? Dan seterusnya," jelasnya.
Di samping itu, pemilihan bahasa pada buku pendamping harus menggunakan bahasa yang simpel. Hal ini diperlukan untuk memudahkan pemahaman siswa-siswi, demikian pula agar lebih mudah diaplikasikan dalam kehidupan keseharian siswa-siswi.
"Semu materi Aswaja dan mau kita secara komprehensif tetapi dengan bahasa yang simpel agar anak-anak bisa memahami materinya dengan mudah," ucapnya.
Hadir pada kesempatan Katib PBNU, KH Afifudin Dimyati menyampaikan arahan-arahan terkait penyusunan buku pendamping siswa dan modul Aswaja. Hadir pula Wakil ketua PW Ma'arif Jatim, Ali Azhari, Plt Kepala Kankemenag Jombang, Emy culaimi, Kasi Penmad Kemenag Jombang, Arif Hidayatulloh. Turut mendampingi Ketua PCNU Jombang KH Salmanudin Yazid dan Ketua PC LP Ma'arif, Nur Khozin. Hadir sebagai peserta sejumlah guru Ma'arif Jombang.
Pewarta: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua