NU Online Jombang,
Ketua Pengurus Cabang Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PC LTNNU) Kabupaten Jombang, A Syamsul Arifin memaparkan, program prioritas LTNNU di tahun 2021-2022 adalah penerbitan buku kiprah tokoh atau kiai NU yang ada di kampung-kampung. Ini ditargetkan selesai dalam kurun waktu sekitar 8 (delapan) bulan ke depan sebelum Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU.
Disusunnya program tersebut sudah cukup lama, tetapi tidak juga dapat direalisasikan karena beberapa faktor. Untuk itu, di penghujung masa khidmah LTNNU, para pengurus akan lebih fokus menyelesaikan program tersebut.
"Program tersebut sudah ada sejak tahun 2018 namun kepengurusan LTNNU saat itu belum dapat menyelesaikan sehingga program kerja tersebut kembali menjadi mandat untuk kepengurusan saya," jelasnya di sela kegiatan Madrasah Jurnalistik dan Rekrutmen Kontributor NU Online Jombang di kantor PCNU Jombang, Ahad (17/10/2021).
Pria yang akrab disapa Syamsul ini mengutarakan, pihaknya dan jajaran pengurus LTNNU di Kota Santri ini akan berusaha untuk merealisasikan pembuatan buku kiprah tokoh NU itu. Banyak tokoh NU di kampung yang memiliki kontribusi besar, tetapi tidak terlihat, karena selama ini jarang pegiat literasi yang berminat menuliskannya.
"Kepengurusan kami sangat ingin merealisasikan penerbitan buku ini. Sebab, buku itu akan berisi tentang tokoh-tokoh yang berkiprah di NU seperti para kiai kampung, atau tokoh-tokoh yang kiprahnya tidak terlalu terlihat, namun sebenarnya sangat berpengaruh dalam masyarakat. Hal ini akan menjadi inspirasi bagi Nahdliyin sehingga perlu dibukukan," ujarnya.
Di antara program lain yang dimiliki LTNNU adalah kaderisasi penulis untuk memastikan media yang dikelola LTNNU, yakni NU Online Jombang terus berkembang. Konsepnya melalui Madrasah Jurnalistik.
"Ada juga program bersinergi dengan LDNU untuk membuat dan menyebarkan konten-konten dakwah. Selain itu yang ketiga adalah program entrepreneurship yang berkolaborasi dengan LDNU," paparnya.
Penguatan dakwah diwujudkan dalam pembuatan podcast dengan mengundang tokoh PCNU dan para dai yang di bawah binaan LDNU.
"LTNNU dengan LDNU membuat program podcast yang waktu itu berjalan cukup masif. Sayangnya ada beberapa kendala sehingga podcast tersebut tidak berjalan lancar. Jadi waktu itu, LTNNU fokus dengan medianya. Sementara aspek dakwahnya menjadi tanggung jawab LDNU," terangnya.
Sementara pada program entrepreneurship, LTNNU dan LDNU berupaya memaksimalkan potensi ekonomi di lingkungan NU. Sementara masih fokus pada penjualan kaus. Menurutnya, organisasi yang baik itu bukan hanya sekadar fokus menjalankan program, tapi juga harus ada garapan ekonomi yang menunjang terhadap pelaksanaan program tersebut, sehingga dapat berjalan dengan maksimal.
Kontributor: Siti Ratna Sari
Editor : Fitriana