Mbah Amah Wafat, Muslimat NU Se-Mojowarno Gelar Tahlil 7 Hari Berturut-turut
Jumat, 14 Januari 2022 | 09:08 WIB

Pengajian tahlil dan doa bersama untuk mbah Amah yang diselenggarakan oleh PAC Muslimat NU se-Mojowarno (Foto : dokumentasi PAC Muslimat NU Mojowarno)
Annisa Rahma
Kontributor
NU Online Jombang,
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Mojowarno menggelar khatmil Qur'an, yasin, tahlil dan doa bersama selama 7 hari berturut-turut untuk memperingati wafatnya Hj Mas'amah, Ketua Muslimat NU pertama di Kecamatan Mojowarno. Kegiatan tersebut dilaksanakan di masjid, mushala dan rumah Pengurus Ranting (PR) Muslimat NU se-Mojowarno, sejak Sabtu (9/01/2022) hingga Kamis (14/1/2022).
Lilik Ma'lufah, pengurus PAC Muslimat NU Mojowarno menyampaikan, almarhumah Mbah Amah merupakan sesepuh muslimat satu-satunya di Kecamatan Mojowarno.
"Beliau yang memperjuangkan pembentukan PAC Muslimat NU di Mojowarno. Hingga akhir hayat, beliau tetap mengabdikan diri untuk Muslimat NU. Beliau satu-satunya sesepuh Muslimat di Mojowarno karena rekan seperjuangannya sudah wafat semua," ujar perempuan yang akrab disapa Lilik itu.
Pihaknya mengaku, belum mampu membalas jasa-jasa perjuangan Mbah Amah. "Kami belum bisa membalas apa yang telah beliau lakukan selama ini, beliau selalu membimbing, mengarahkan dan menasehati kami semuanya," terangnya.
Lilik menambahkan, setiap bertemu, Mbah Amah selalu memberi nasehat dan wejangan. "Setiap bertemu beliau selalu mengatakan dalam bahasa jawa bahwa kito harus gandolan kaleh poro kiai. Yang artinya, kita harus selalu taat dan patuh dengan nasehat para kiai," imbuhnya saat dihubungi NU Online Jombang.
"Kami berharap, semua kader Muslimat bisa mengenang jasa perjuangan, meneladani pemikiran, keikhlasan beliau, semangat berjuang dan berkhidmah di Muslimat NU. Semoga kita dapat melanjutkan perjuangan beliau. Amin," pungkasnya.
Untuk diketahui, selama menjadi ketua PAC Muslimat NU Mojowarno, Mbah Amah dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, tegas dan bersahaja. Mbah Amah berhasil membentuk 19 PR Muslimat NU di Kecamatan Mojowarno pada akhir kepengurusannya.
Kepengurusan periode pertama di tahun 1967 hingga akhir periode tahun 2004, digunakannya untuk memperluas ranting-ranting. Di tahun 1968, Mbah Amah yang sudah bergerilya membangun PR dari desa ke desa akhirnya berhasil membentuk kepengurusan PAC Muslimat NU Mojowarno secara lengkap.
Tidak hanya itu, berbekal semangat, ia juga membentuk panitia pembangunan Kantor PAC Muslimat NU Mojowarno yang bersebelahan dengan Yayasan Pendidikan Raden Rahmat di Desa Selorejo.Â
Mengabdi di usianya yang mencapai 96 tahun, Mbah Amah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak-anak dengan mendirikan Yayasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Roudhotul Athfal (RA) Muslimat di sebelah rumahnya di Desa Menganto Kecamatan Mojowarno. Di lain waktu, ia juga masih mengisi pengajian ibu-ibu di wilayah Mojowarno. Nampaknya dunia dakwah dan sosial tak pernah lepas dan terus menjadi bagian penting dari hidupnya.Â
Kontributor: Annisa Rahma
Editor: Fitriana
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua