Katib Syuriyah : LTNNU dan LDNU Harus Mampu Mensyiarkan Hasil Bahtsul Masail
Senin, 1 November 2021 | 07:18 WIB

Bahtsul Masail yang diadakan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek, Ahad (31/10/2021) oleh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Jombang (Foto : NU Online/ Muhammad Faesal)
Muhammad Faesal Rahman
Kontributor
NU Online Jombang,
Hukum atau solusi yang sudah dihasilkan dari forum Bahtsul Masail diharapkan tidak hanya berkutat pada ruang-ruang diskusi Bahtsul Masail saja. Melainkan juga bisa ditindak lanjuti oleh Lembaga Ta'lif Wa Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) dan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) sebagai bentuk implementasi dari fiqih dakwah dan Fiqih Siyasah.
Hal tersebut disampaikan Katib Syuriyah, Ahmad Syamsul Rijal mewakili Pengurus Cabang Na Jombang pada acara Bahtsul Masail yang diadakan di Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek, Ahad (31/10/2021) oleh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Jombang.
"Seluruh aktivis NU seperti LDNU, LTNNU dan lain sebagainya harus mampu menindaklanjuti hasil dari LBMNU yang berupa produk Fiqhul Ahkam menuju Fiqhul dakwah hingga kepada Fiqhul Siyasah. Hasil dari bahtsul Masail adalah sikap NU dalam menyikapi permasalahan, seperti kasus pencemaran lingkungan misalnya," paparnya.
Kiai Ahmad Said Ridwan, Ketua LBM MWCNU Kecamatan Diwek mengatakan, apabila ada masalah yang berkaitan dengan fiqih dan belum mampu dijawab oleh personal maka akan dibawa ke forum bahtsul masail.
Masalah itu, lanjut dia, akan dimusyawarahkan atau didiskusikan secara kolektif oleh para Kiai, santri atau yang berkompeten terkait masalah yang dibahas.
"Bahtsul masail adalah forum diskusi untuk membahas tentang masalah-masalah fiqih yang timbul di kalangan masyarakat. Alhamdulillah dengan adanya LBM ini, masyarakat antusias sekali. Buktinya, ada banyak sekali pertanyaan yang masuk. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang belum dapat dijawab secara personal oleh para kiai," ungkapnya
Pria yang juga merupakan ketua MWCNU Diwek itu menambahkan, forum LBMNU ini biasanya juga diikuti para santri namun sayangnya, ada beberapa masalah yang membuat para santri tidak maksimal untuk mengikuti kegiatan-kegiatan LBMNU.
"Pesantren yang ada di Diwek ini menurut saya ada di dua sisi. Yang satu, harus mengikuti kurikulum nasional dan yang ke dua, harus mengikuti kurikulum pesantren sehingga tidak bisa maksimal," jelasnya.
Dalam acara tersebut, Kiai M Sholeh, Wakil Syuriyah PCNU Kabupaten Jombang mengimbau kepada seluruh MWCNU agar dapat mengajak para santri untuk dilibatkan dalam lembaga-lembaga NU.
"MWC-MWC bisa mengelola dan mengajak para santri ini untuk terlibat langsung dalam kepengurusan lembaga-lembaga yang sesuai dengan bidanganya seperti LBMNU ataupun lembaga-lembaga lainnya," tegasnya.
Kontributor : Muhammad Faesal Rahman
Editor : Fitriana
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua