Kantor PRNU Ke-11 dan Ke-12 di Jombang Mulai Dibangun, bakal Jadi Sentra Kegiatan NU dan Pengembangan Ekonomi Umat

NU Online Jombang, 
Dua Kantor Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Senden dan Tanjunggunung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang mulai dibangun dengan ditandai peletakan batu pertama, Ahad (15/6/2025).

Kiai Supriadi, Ketua PRNU Senden, Peterongan bersyukur dengan adanya pembangunan Kantor PRNU Desa Senden ini. Ia yakin keberadaan kantor tersebut makin mamacu pengurus dalam mengabdi kepada umat.

"Dengan dibangunnya kantor tersebut, para Pengurus Ranting NU Senden memiliki tempat untuk berkumpul dan bermusyawarah membahas kemaslahatan umat. Semoga berkah dan bermanfaat bagi nahdliyyin serta masyarakat pada umumnya," ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan Kiai Safiuddin Zuhri, Ketua PRNU Desa Tanjunggunung, Peterongan. Ia berharap agar Kantor PRNU Tanjunggunung nantinya dapat menjadi pusat kegiatan-kegiatan NU.

"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih, semoga kantor Ranting NU Tanjunggunung menjadi sentral kegiatan rutinan NU yang dapat menampung aspirasi Nahdliyin dari berbagai aspek, baik aspek sosial maupun ekonomi," terangnya.

 

Di Peterongan, PRNU memang masih cukup banyak yang belum memiliki kantor sendiri. Keberadaan kantor PRNU menurutnya sangat penting untuk menjadi pusat kegiatan-kegiatan NU di akar rumput.

"Mudah-mudahan untuk Ranting NU yang belum ada kantornya, ke depan bisa memiliki Kantor Ranting NU sendiri sebagai pusat kegiatan NU di tingkat, at ranting," harapnya.

Sementara itu, M Subaidi Muchtar, Anggota DPRD Jombang yang mengawal pembangunan kantor PRNU itu mengungkapkan bahwa dua Kantor PRNU Senden dan Tanjunggunung merupakan kelanjutan dari proyek pencontohan penguatan kelembagaan NU di Kecamatan Peterongan.

"Proyek ini adalah gagasan dari Almarhum Almaghfurlah Romo KH Abdul Nasir Fattah, Rais Syuriyah PCNU Jombang masa khidmah 2007 hingga 2022," ujarnya.

Kedua kantor tersebut, lanjutnya, merupakan kantor PRNU yang ke-11 dan ke-12 dari target 34 kantor PRNU di lingkungan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jombang dan MWCNU Peterongan.

"Insyaallalah akhir tahun 2029 pembangunan kantor Ranting NU di dua lingkup MWCNU tersebut akan kita tuntaskan seluruhnya," tegasnya.

 

Subaidi menerangkan bahwa keberadaan kantor Ranting NU dinilai sangat penting guna mengelola jamiyah Nahdlatul Ulama di masa yang akan datang.

"Usia NU sudah mencapai satu abad, sudah saatnya NU dikelola dengan cara-cara manajemen yang lebih modern, termasuk dalam infrastrukturnya," terangnya.

Selain dapat digunakan sebagai pusat kegiatan-kegiatan NU di tingkat Ranting, kantor PRNU juga bisa digunakan untuk pusat pengembangan ekonomi masyarakat melalui Kantor Kas Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) di desa-desa.

"Saya sudah berbicara dengan pihak BMT NU Jombang, bahwa kantor Ranting NU juga akan diproyeksikan untuk pembukaan Kantor Kas BMT NU di tingkat desa, agar mempermudah pelayanan dan meningkatkan jaringan pelayanan kepada umat," jelasnya.

Dia menegaskan bahwa kontribusinya mengawal pembangun kantor-kantor Ranting NU yang dimulai sejak beberapa tahun lalu menurutnya murni karena ingin berkhidmah kepada NU melalui jalur parlemen. Dia menepis jika hal itu disangkutpautkan dengan kepentingan politik. 

"Saya santri KH Ahmad Shiddiq, mantan Rais Aam PBNU, saya punya kewajiban sekaligus hak untuk berkiprah di NU sepanjang kemampuan saya," pungkasnya.