Halau Covid-19, Ansor-Banser Kesamben Gelar Kirab Doa Pager Bumi
Ahad, 8 November 2020 | 16:21 WIB
NU Jombang Online,
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kesamben, Kabupaten Jombang bersama jajaran Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser setempat menggelar kirab doa pager bumi. Kegiatan ini bertujuan untuk membentengi wilayah agar terhindar dari marabahaya, wabah, penyakit, khususnya pandemi Covid-19 agar segera berakhir terutama di kecamatan Kesamben. Ini merupakan rangkaian acara upgrading Banser.
Acara kirab tersebut melibatkan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang ditugasi sebagai pembaca doa likhomsatun diiringi dengan rebana banjari.Acara kirab doa pager bumi ini berangkat dari Balai Desa Kedungbetik pukul 14.00 WIB. Di tempat tersebut sejumlah personel Ansor, Banser dan IPNU melakukan persiapan sembari membawa bendera NU dan masing-masing Banom serta bendera merah putih, mereka berangkat berkeliling ke 13 desa yang ada di Kecamatan Kesamben.
Sekretaris PAC Ansor Kesamben, Nuruddin Suryanulloh mengatakan, aksi ini adalah bagian dari ikhtiar batin untuk keselamatan warga, khususnya kecamatan Kesamben. “Doa pager bumi ini adalah amalan dari Hadaratusy Syaikh KH Hasyim ‘Asy’ari sebagai tolak balak. Semoga dengan iktiyar ini wilayah Kesamben terbebas dari marabahaya serta virus covid-19,” kata Surya.
Ia juga menyebut, sejumlah desa yang menjadi tujuan peserta kirab Doa Pager Bumi adalah Desa Pojokkulon, Gumulan, Jatiduwur, Jombatan, Podoroto, Kesamben, Pojokrejo, Wuluh, Blimbing, Jombok, Carangrejo, Kedungmlati dan berakhir di Desa Kedungbetik pukul 16.30 WIB.
Surya yang juga merupakan anggota Banser itu menjelaskan, doa pager bumi atau yang di kalangan NU dikenal dengan doa Lii Khomsatun ini berasal dari pendiri tarekat Syadziliah yakni Imam Abu Hasan Asy-Syadzilii. Nah, di Indonesia, salah satu pewaris sanad doa itu adalah KH Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri NU.
Doa tersebut, menurut dia, tercatat dalam kitab Majmu'atul Ahzab Asy-Syadziliah. Kitab tersebut berisi kumpulan hizib atau doa-doa milik Imam Abu Hasan Asy-Syadzili yang dikumpulkan oleh Syaikh Dziya' ad-Din Ahmad bin Musthafa bin Abdurrahman. Dan oleh Kiai Hasyim, lanjut dia, doa tersebut diijazahkan sebagai doa tolak balak bagi semua kalangan, khususnya warga Nahdliyyin.
Surya menambahkan, karena saat ini masih Pandemi, maka pelaksanaan kegiatan ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan memakai masker dan mematuhi peraturan lalu lintas dengan memakai helm. Sementara itu, selama kirab berlangsung, di sepanjang jalan terdapat pengawalan penuh dari Banser Lalu Lintas (Balantas) Cabang Jombang.
“Kami tetap memperhatikan protokol kesehatan dan etika berlalu lintas, para peserta diwajibkan menggunakan masker, dan memakai helm. Setelah kirab selesai kami akan melakukan petihan upgrading untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kader,” pungkasnya.
Kontributor: Surya
Editor: Fitriana
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua