Annisa Rahma
Kontributor
NU Online Jombang,
Sengatan tawon Vespa affinis, atau sering juga disebut dengan tawon endas atau tawon ndas cukup mematikan. Baru-baru ini, tim evakuasi Banser Tanggap Bencana (Bagana) Mojowarno sempat terserang tawon jenis ini dan kondisinya mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan kematian.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Khusus (Kasatsus) Bagana Satkoryon Kecamatan Mojowarno Sugeng Pranoto.
"Akhir-akhir ini masyarakat resah dengan adanya serangan tawon ndas ini. Tim evakuasi juga sebelumnya pernah tersengat tawon dan dilarikan ke Puskesmas terdekat. Akhirnya kami mendapatkan ide untuk mengadakan pelatihan keamanan sebelum evakuasi sarang tawon, agar pelaksanaan evakuasi aman dan lancar," ungkap pria yang akrab disapa Sugeng itu.
Sugeng menjelaskan, tawon ndas punya karakter predator yang efeknya sangat membahayakan.
"Tawon ndas ini sangat berbahaya bisa menyebabkan anggota badan yang tersengat berlubang sampai menyebabkan kematian jika tidak langsung ditangani," jelasnya saat di hubungi NU Online Jombang.
Bagana Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Kecamatan Mojowarno akhirnya menggelar pelatihan evakuasi sarang tawon bertempat di Cafe Taman bunga Autoretreat Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno, Ahad (13/2).
Sugeng mengatakan, program ini bersinergi dengan tim Pemadam kebakaran (Damkar) setempat. Pihaknya memberikan materi Safety alat pelindung diri (APD) pada peserta.
"Tim Damkar yang terdiri dari Pak Tommy, Bambang dan Riswanto memberikan materi tentang perlindungan diri sebelum evakuasi sarang tawon, mereka juga menyarankan untuk menyiapkan baju dan obat-obatan untuk mengatasi sengatan tawon," katanya.
Dirinya berharap dapat membantu masyarakat sekitar sesuai dengan moto Bagana, 'Salam tangguh, salam kemanusiaan. Semangat tanpo sambat, daripada setengah hati lebih baik pulang.'
"Kami ingin berperan sebagai relawan yang mampu berimplementasi di masyarakat sekitar khususnya Kabupaten Jombang dengan teknis yang tidak sembarangan," harapnya.
Senada dengan Sugeng, Emiel Muttaqin Kasatsus Bagana Jombang berharap, dengan pelatihan ini diharapkan mampu memberikan solusi atas keresahan masyarakat atas serangan tawon ndas.
"Saya berharap dengan adanya pelatihan ini bisa menjadi bekal anggota untuk berkhidmah dan membantu masyarakat," tandasnya.
Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 40 peserta terdiri dari Bagana Kabupaten Jombang, Lembaga Penanggulangan bencana dan perubahan iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kabupaten Jombang, Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jombang, dan Satuan Koordinasi Kelompok (Satkorpok) Banser Desa se Kecamatan Mojowarno.
Kontributor : Annisa Rahma
Editor : Fitriana
Terpopuler
1
Banser Bareng Tingkatkan Efektivitas Komunikasi Lewat Antena RPU HT
2
Jalan Sehat dan Launching JPZISNU, MTs Darul Hikmah Teguhkan Sinergi Pendidikan dan Kepedulian Sosial
3
Kantor PRNU Ke-11 dan Ke-12 di Jombang Mulai Dibangun, bakal Jadi Sentra Kegiatan NU dan Pengembangan Ekonomi Umat
4
MTs Darul Hikmah Beji Launching Buku dan Robotika, Tumbuhkan Semangat Literasi dan Teknologi Siswa
5
Ansor di Jombang Bumikan Sejarah NU di Era Digital Lewat Lomba Story Telling, Ini Daftar Pemenangnya
6
'Riding to Muasis', Ikhtiar Ansor Jombang Kota Kenang dan Teladani Jasa Para Pendiri Pesantren
Terkini
Lihat Semua