• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

Guru-guru Ma'arif Mojoagung Berlatih Membuat Desain Video

Guru-guru Ma'arif Mojoagung Berlatih Membuat Desain Video
Ma'arif Mojoagung menggelar workshop cinematografi. (NU Jombang Online/Rifqi Nurul Hidayat)
Ma'arif Mojoagung menggelar workshop cinematografi. (NU Jombang Online/Rifqi Nurul Hidayat)

NU Jombang Online, 
Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif tingkat Mejelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengadakan Workshop Cinematografi di Sekolah Menegah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMKNU) Unggulan Mojoagung. Kegiatan dengan tujuan melatih kreatifitas dalam dunia desain video ini, diikuti dua perwakilan guru-guru Madrasah Ibtida'iyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan MWC Mojoagung, Rabu (2/10).

Ketua Pengurus Cabang (PC) LP Ma'arif Jombang, Nur Khozin sangat mengapresiasi kegiatan workshop ini. Diharapkan nantinya akan menjadi inovasi tersendiri bagi Ma’arif untuk bisa  mengoptimalkan perkembangan teknologi. Pengurus Ma’arif dan pengelola madrasah saat ini menurutnya tidak boleh anti dengan perkembangan teknologi, mereka harus bisa memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

"Dalam menghadapi tantangan industri 4.0 kita jangan sampai surut dan pasif, justeru harus aktif  untuk mengembangkan inovasi.  Selain itu sebagai sarana untuk memperkenalkan madrasah dan segudang aktifitas kegiatan di madrasah," jelasnya. 

Peserta workshop cinematografi terlihat antusias mengikuti kegiatan 

Pria yang akrab disapa Khozin ini menekankan, guru-guru bersama peserta didiknya harus bisa memanfaatkan media-media yang berkembang dengan hal-hal positif. Kendati begitu, tidak boleh meninggalkan kajian kitab kuning yang notabenenya sudah menjadi karakter di madrasah. 

“Dalam bermedia sosial jangan sampai tinggalkan kitab kuning, jika berita dan konten lain tidak baik maka tidak perlu di-share, lalu kalau berita itu baik bagi dirinya sendiri dan khalayak maka boleh dishare,” imbuhnya.

Menurut pandangan dia, pada dasarnya, Jombang yang dikenal dengan Kota Literasi itu satu sisi berimplikasi kepada warganya, termasuk pengelola lembaga pendidikan untuk melek literasi. “Jombang sebagai Kota Literasi harus mulai digalakkan oleh madrasah agar membekali peserta didik mampu memfilter konten-konten yang kurang mendidik pasca dari kegiatan ini,” ungkapnya.

Pegawai KUA Mojoagung ini meyakini, para guru saat ini memiliki akun media sosial yang bisa dimanfaatkan dengan baik. Mereka harus aktif dengan memproduksi konten-konten positif dan menyebarluaskannya. Mulai dari berita, artikel atau opini hingga konten video yang mendidik.

"Maka hadirnya kegiatan ini menjadi edukasi bagi para guru, ke depannya pembuatan film (video, red) ini bisa menjadi daya tarik bagi lembaga dalam mengisi konten-konten kreatif. Seperti profil madrasah sangat dibutuhkan agar mudah diakses di dunia maya,” terangnya.

Sementara itu, Syuriah MWCNU Mojoagung, KH Muhajirin berharap kegiatan tersebut menjadi semangat tersendiri bagi pengelola madrasah untuk semakin memajukan lembaganya. “Kegiatan ini diharapkan bisa menggerakkan organisasi baik Ma’arif ataupun madrasah untuk lebih berkembang,” ucapnya. (Rifqi Nurul Hidayat/Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru