NU Online Jombang,
Pacu Jalur dan aksi tukang tarinya viral di media sosial hingga mendunia. Salah satu budaya Indonesia itu sedang trend hingga luar negeri. Yaitu gerakan anak kecil yang sedang menaiki perahu sambil menari.

Di dunia maya, parodi bocah pacu jalur itu sedang menjadi trend yang begitu digemari. Banyak warganet memparodikan tarian bocah di atas jalur yang sambil menari dengan diiringi dengan musik. 

Pacu Jalur merupakan tradisi lomba dayung dengan menggunakan perahu panjang. Dalam setiap kompetisi, ada bocah penari di bagian depan. Bocah itu menari dengan luwes sesuai dengan dayungan untuk memberikan semangat pada para pendayungnya.

Pacu jalur, sebagaimana dikutip dari laman kesbangpol.riau.go.id, adalah tradisi masyarakat yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang sudah berlangsung secara turun temurun sejak zaman dahulu.

Jalur adalah perahu tradisional yang terbuat dari kayu bulat tanpa sambungan, dari satu batang kayu utuh. Perahu tersebut sangat kokoh, ramping dan memiliki nilai seni yang tinggi. 

Jalur merupakan alat transportasi yang selain untuk mengangkut orang juga digunakan sebagai alat angkut penting bagi warga desa, diantaranya digunakan sebagai alat angkut hasil bumi, seperti pisang dan tebu. 

Dalam perkembangannya, muncul jalur-jalur yang diberi ukiran indah, seperti ukiran kepala ular, buaya, atau harimau, baik di bagian lambung maupun selembayungnya. 

Perubahan itu sekaligus menandai perkembangan fungsi jalur menjadi bukan sekadar alat angkut, namun juga menunjukkan identitas sosial.

Catatan sejarah, Jalur mulai ada di Rantau Kuantan sekitar abad ke 17 akhir. Pada mulanya Jalur juga dipakai dalam menyambut tamu terhormat seperti raja atau sultan. Sejak tahun 1905, Jalur mulai dilombakan, yang dikenal dengan nama Pacu Jalur.