Khutbah

Khutbah Jumat: Bahan Refleksi Bersama di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Jumat, 15 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Khutbah Jumat: Bahan Refleksi Bersama di Usia 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia

Ilustrasi mengibarkan bendera merah putih, bendera negara Republik Indonesia. (Foto: Freepik)

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ


أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ، كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ، بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ (سورة سبأ: ١٥)


Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Pertama, marilah kita panjatkan puji sykur kepada Allah swt, karena berkat limpahan rahmat-Nya kita bisa hadir dan berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat.


Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Dalam kesempatan ini, kami juga berwasiat kepada para jamaah, untuk selalu bertakwa kepada Allah swt, dengan sebaik-sebaik takwa, dengan menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi larangannya.


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Saat ini kita berada di bulan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Kemerdekaan yang berjalan selama 80 tahun ini merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah swt, yang harus kita syukuri, agar kita tidak terjebak menjadi orang yang kufur kepada nikmat Allah swt. 


Kemerdekaan yang saat ini kita rasakan saat ini, tidak serta merta diberikan oleh Allah swt. Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, meskipun pemberian dari Allah swt, tetapi lewat ikhtiar dan wasilah perjuangan dari para pahlawan dan perintis kemerdekaan. Mereka para pejuang kemerdekaan mengorbankan tidak hanya raga, tapi juga jiwa, yang kita sudah tahu semua, pada akhirnya berhasil memenangkan dan mengusir kaum kolonial. Karena itu, apa yang mereka perjuangkan, gagasan tentang negara RI yang mereka lahirkan dan cita-cita bernegara yang mereka impikan  jangan sampai kita abaikan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Jamaah shalat Jumah rahimakumullah.


Para pejuang dan perintis kemerdekaan, sudah menyusun tujuan dari memerdekakan bangsa ini, dan mereka juga menyusun dasar negara tersebut. Kita semua tahu dan bahkan hafal, dasar negara yang menjadi cita-cita negara RI tersebut, yang diurai dalam 5 sila. Kita menyebut Pancasila. Lima sila tersebut mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa sampai sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Bahkan, sila-sila tersebut oleh sebagian ulama sudah diberi justifikasi ayat-ayat Al-Qur'an. 


Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sila pertama dijustifikasi dengan surat Al-Ikhlas:


قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١


Artinya, "Katakanlah (Nabi Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa."


Sila kedua dengan surat Al-Maidah 8:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْاۗ اِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ۝


Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan."


Sila ketiga dengan surat Ali-Imron 103:


وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْاۖ وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ


Artinya, "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."


Sila keempat dengan surat Ali Imran 159:


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ ۝١


Artinya, "Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan (penting). Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal."


Dan surat kelima dengan An-Nahl 90:


اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٩٠


Artinya, "Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat." 


Jamaah Jumat rahimakumullah.


Pertanyaan selanjutnya, sebagai bahan refleksi kita semua. Apakah sila ketuhanan yang maha esa sudah berjalan dan dijalankan dengan baik? Apakah semua unsur negara: pemerintah, legislatif, yudikatif dan juga rakyat Indonesia sudah menjalankan dengan baik? Atau masih menganggap enteng sila tersebut.


Apakah sila kemanusiaan yang adil dan beradab sudah diamalkan, sehingga rakyat Indonesia betul-betul dimanusiakan dan tidak selalu dizalimi, dan selalu dihormati harkat dan martabatnya.


Apakah sila Persatuan Indonesia sudah terjadi? Apakah antar suku, antar agama, antar profesi, rakyat antar pulau sudah betul-betul bersatu secara hakiki? Atau hanya bersatu karena dimobilisasi?


Apakah sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan sudah betul-betul diselenggarakan? Apakah kebijakan-kebijakan negara sudah melibatkan rakyat? Apakah kebijakan-kebijakan tidak dimanipulasi oleh segelintir orang?


Terakhir, apakah sila keadilan sosial, yang menjadi sila pamungkas, yang menjadi tujuan utama kita bernegara, sudah dirasakan? Apakah rakyat memiliki akses yang sama kepada sumber daya? Apakah semua rakyat tanpa pandang bulu, sudah memiliki akses yang sama ke sumber daya ekonomi, ke sumber daya sosial dan sumber daya politik?


Jamaah shalat Jumat, mari kita renungkan, dan kita jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebagai cara kita bersyukur kepada Allah swt atas nikmat kemerdekaan yang kita rasakan. Semoga apa yang sampaikan dalam khutbah ini bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi kita semua. Amin.


أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا،ـ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا


اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 





*Ditulis oleh H Muslimin Abdilla, Pengajar di Muallimin Muallimat Enam Tahun Tambakberas.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND