NU Online Jombang,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menggelar upacara peringatan Hari Santri 2024 bersamaan dengan Hari Jadi ke-114 Jombang, dan Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Senin (21/10/2024).

Bertempat di Alun-alun Jombang, upacara diikuti para pegawai pemerintah dan perwakilan santri Pondok Pesantren Darul Ulum, Pondok Pesantren Tebuireng dan Pondok Pesantren Putri Denanyar.

Pj Bupati Kabupaten Jombang, Teguh Narutomo dalam amanatnya menyampaikan bahwa Kabupaten Jombang dikenal dengan Kota Santri. Peran pesantren dan santri sangat vital dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia. 

"Maka dari itu hendaknya, peringatan Hari Santri dimaknai tidak hanya milik santri saja, tetapi milik kita semua, seluruh komponen bangsa yang mencintai Tanah Air," ujarnya.

Hari Santri pada tahun ini mengusung tema 'Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan'. Tema ini menurutnya, memiliki makna bahwa semua elemen bangsa, terkhusus para santri agar melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh seorang ulama dan santri terdahulu.

"Dengan menyambung juang, santri diharapkan mampu merengkuh masa depan dengan kemampuan yang relevan dengan zaman," tegasnya. 

Para santri, dari masa ke masa telah merambah ke berbagai bidang profesi. Mereka dapat mewarnai sejumlah bidang yang ditekuni. Lebih dari itu, santri juga telah berhasil menjadi pemimpin bangsa. 

Di Jombang, misalnya, melahirkan presiden yang berlatar belakang santri, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Tokoh lain seperti KH Ma'arif Amin yang baru saja mengakhiri jabatannya sebagai wakil presiden.

Oleh karena itu, Teguh berharap di momentum Hari Santri ini, para santri dan semua elemen masyarakat Jombang bisa terus mengambil peran penting membantu kemajuan Jombang dalam berbagai sektor.

"Santri di Kabupaten Jombang harus berperan aktif dalam pengembangan ekonomi berbasis umat dan transformasi sebagai santri milenial," tambahnya.

Penulis: Rana Wahyu Fatimah