Mbah Bolong Tegaskan Jadi Manusia Harus Hidup Enak di Dunia dan Akhirat
Ahad, 12 Mei 2024 | 14:56 WIB
NU Online Jombang,
KH Nur Hadi atau akrab dipanggil Mbah Bolong menceritakan sebuah kisah, suatu hari Nabi menjumpai umatnya dalam keadaan sedih.
Lalu umatnya berkata “Tidak apa-apa Kanjeng Nabi hidup di dunia ini saya buat melarat (susah) yang penting nanti di akhirat bahagia.”
Nabi menjawab: “Hal itu tidak benar, salah.”
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Akhirnya Nabi berkata:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Hal ini disampaikan dalam acara Halal Bihalal dan Pembukaan Rutinan Seribu Rebana yang digelar di Balai desa Sawiji, kecamatan Jogoroto, Jombang, Sabtu (11/5/2024)
“Jamiyah Seribu Rebana di dunia itu secara agama Islam harus bahagia, walaupun melarat harus bahagia,” ujar Mbah Bolong
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia berpesan, jangan sampai di dunia mempunyai pedoman tidak apa-apa di dunia begini (susah) yang penting di akhirat enak. Hal tersebut sangat keliru.
Selanjutnya, Mbah Bolong membacakan surat Al-Qashash ayat 77 yang berkaitan dengan hidup di dunia enak dan di akhir juga enak.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
Artinya, “Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.”
Berkaitan dengan ayat di atas, Mbah Bolong menyampaikan sebagai umat Islam di dunia harus hasanah dan di akhirat juga hasanah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Untuk para pemuda jika mencari publik figur, carilah yang pas, yang benar, dan jangan contoh yang keliru,” pesannya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND