NU Online Jombang,
Kasus pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) kini tengah menjadi sorotan publik, pasalnya banyak generasi muda yang terjerat pinjol ataupun kecanduan bermain judol.

Menanggapi permasalahan tersebut, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitul Maal wa Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Jombang berupaya hadir untuk mengatasi kasus pinjol dan judol di kalangan generasi muda dengan memperkenalkan sistem perkoperasian syari'ah.

Ketua BMT NU Jombang, H Khoirul Anam mengungkapkan bahwa penting untuk dilakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah guna menjangkau generasi muda terkait literasi koperasi.

"Alhamdulillah, banyak pengelola BMT NU Jombang yang menjadi guru, ini juga menjadi tugas guru untuk bisa memberikan literasi supaya siswa tidak masuk pinjol atau judol," ujarnya (9/2/2025).

Selain itu, untuk menarik minat generasi muda terhadap koperasi, BMT NU Jombang perlu melakukan peningkatan layanan BMT NU mobile untuk menyesuaikan kebutuhan dan minat generasi muda.

"Kawula muda suka yang praktis, sehingga kita perlu melakukan pengembangan aplikasi BMT NU mobile," ungkapnya.

Ia kemudian menegaskan kembali bahwa edukasi dan sosialisasi adalah hal yang utama dilakukan, "Literasi dan edukasi menjadi fokus utama di tahun-tahun yang akan datang," pungkasnya.

Sejalan dengan itu, Nanang Abu Hamid, Kabid Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi Jawa Timur juga menuturkan, perlunya mengedukasi generasi muda terkait sistem perkoperasian, sehingga bisa menekan kasus pinjol dan judol di kalangan generasi muda.

"Terkait pinjaman online dan judi online yang  berpotensi terjadi di kalangan generasi muda, maka perlu dilakukan upaya agar generasi muda juga memahami dan mengenali koperasi," ujarnya saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2024 yang digelar di Hotel Yusro, Jombang pada Ahad (9/2/2025).