NU Online Jombang,
Baitul maal Wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang cukup serius menyiapkan langkah-langkah konkret dalam memajukan lembaga keuangan milik NU itu. Seperti halnya pelatihan vokasi yang baru-baru ini dan pertama kalinya diselenggarakan.
Pelatihan vokasi tersebut disiapkan untuk para warga NU di Jawa Timur khususnya yang hendak mendirikan BMT NU. BMT NU Jombang memiliki peran penting dalam membina SDM yang berkompeten, lantaran PWNU Jatim sudah mendaulat BMT NU Jombang menjadi percontohan dalam pendirian lembaga keuangan NU di Jawa Timur.
"Pelatihan vokasi ini adalah inovasi kami setelah rapat kerja di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Kalau sebelumnya itu ya hanya magang biasa dengan fasilitas yang sederhana. Alhamdulillah sekarang sudah ada fasilitas yang memadai," kata Kepala Pelatihan Vokasi, Hj Qurorin Jama'atin, Jumat (14/10/2022).
Hampir dari dua tahun terakhir sampai sekarang, BMT NU Jombang memang kerap kali menerima warga NU dari beberapa daerah untuk belajar tentang tata kelola BMT NU atau magang selama beberapa hari. Dan saat ini, tidak cukup hanya dengan magang, tetapi BMT NU Jombang juga telah menyiapkan pelatihan vokasi.
Pelatihan vokasi pertama kali diselenggarakan selama tiga minggu, terhitung sejak Selasa (4/10/2022) sampai Senin (24/10/2022) di aula kantor BMT NU Jombang, diikuti 12 peserta. Empat dari Kabupaten Bojonegoro, lima dari Sidoarjo, dan tiga dari Blitar. Para peserta akan mendapatkan materi selama satu minggu dan praktik ke lapangan selama dua minggu.
Perempuan yang kerap disapa Ririn ini menyampaikan, pelatihan vokasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan rentang cara mengelola keuangan secara syariah, teknik menarik simpati masyarakat, dan banyak lagi yang lainnya.
"Kami buka kelas untuk pelatihan vokasi ini. Artinya, jika ada kabupaten yang akan mengirimkan peserta vokasi, kami memiliki beberapa kriteria, di antaranya, SDI, cakap, dan niat biar ketika belajar di sini bisa aktif," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam pelatihan vokasi ini terdapat pre test dan post test. Pre test yang diberikan yaitu mengenai ke-NU-an, tokoh-tokoh NU, keuangan, motivasi mengikuti pelatihan vokasi, dan lain sebagainya.
"Dari hasil pre test 12 peserta, ada dua peserta yang mendapat nilai 100. Banyak juga pesertanya itu sudah berpengalaman di keuangan, ada yang pernah menjadi manajer di BPR, marketing, dan lain-lain," jelasnya.
Meskipun begitu, hasil pre test bukan penentu terhadap kelayakan dalam mendirikan BMT NU. Pre test hanya sebagai media untuk mengetahui kecakapan dari setiap peserta.
"Sementara untuk post test-nya nanti di akhir, yaitu terjun ke lapangan. Kita lihat selama pelatihan vokasi disini para peserta seberapa paham dengan apa yang sudah disampaikan," ucapnya.
Ririn berharap, para peserta bisa mendapatkan ilmu sesuai dengan yang diharapkan dan bisa menerapkan ilmu di daerahnya masing-masing, sehingga NU di setiap kabupaten bisa mengambil manfaat dengan adanya BMT NU.
"BMT NU di setiap Kabupaten insyaallah akan menjawab kebutuhan Nahdliyin jadi mudah-mudahan mereka setelah kembali segera launching BMT NU sehingga masyarakat bisa mengenal BMT NU. Dan tentu kami akan akan siap membantu jika terdapat kendala," pungkasnya.
Untuk diketahui, para peserta pelatihan vokasi akan melaksanakan magang di lima BMT NU Cabang Jombang, di antaranya, BMT NU Cabang Jombang Kota, BMT NU Cabang Mojoagung, BMT NU Cabang Diwek, BMT NU Cabang Peterongan, dan BMT NU Cabang Kesamben. Sementara untuk bagian teller di BMT NU Pusat.
