Khutbah

Khutbah Jumat Singkat: Puasa Berdampak Sehat, tapi Harus Tetap Diniati Ibadah

Kamis, 6 Maret 2025 | 10:30 WIB

Khutbah Jumat Singkat: Puasa Berdampak Sehat, tapi Harus Tetap Diniati Ibadah

Ilustrasi Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa sedang berdoa di masjid. (Foto: Freepik)

Khutbah I 

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانَا لِلْإِسْلَامِ وَأَرْسَلَ إِلَيْنَا نَبِيَّهُ مُحَمَّدًا أَفْضَلَ الْأَنَامِ، وَفَصَّلَ أَحْكَامَ الصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْعَلَّامُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَفْضَلُ مَنْ صَلَّى لِرَبِّهِ وَصَامَ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ البَرَرَةِ الْكِرَامِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا مَا دَامَتِ اللَّيَالِي وَالْأَيَّامُ


أمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ، صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ
 

Jamaah Jumat rahimakumullah.


Puasa adalah ibadah yang berlaku bagi umat Islam seluruh dunia yang sedang tidak berhalangan selama satu bulan Ramadhan. Sebagimana firman Allah swt dalam Al Baqarah ayat 183:


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.


Puasa merupakan proses pembinaan rohani yang berulang setiap tahun. Selain berdampak pada kesehatan fisik, puasa juga meningkatkan kesehatan mental, sebagaimana dijelaskan oleh para ahli di bidang kedokteran dan kesehatan yang mengkaji hikmah puasa dari perspektif ilmu pengetahuan atau sains. Ahmad Rusdan Handoyo Utomo, Ph.D, Wakil Rektor Universitas YARSI, alumni dari University of Texas, Austin, Amerika Serikat, menjelaskan manfaat puasa secara biomedis: imunologi, kognitif, dan metabolik.


Beberapa kesimpulan menarik yang dipaparkan oleh beliau bahwa, puasa membuat manusia lebih memiliki ketahanan secara fisik dan mental. Puasa terbukti mampu menurunkan hormon-hormon pro-radang dalam tubuh manusia. Puasa berdampak meningkatkan imunitas. Puasa memicu proses alami dalam sel tubuh di mana sel-sel tersebut memakan komponen yang rusak atau tidak berfungsi dalam rangka mempertahankan keseimbangan dan kebugaran sel. 


Jamaah Jumat rahimakumullah.


Dalam banyak penelitian juga ditemukan bahwa, puasa yang ikhlas dan menurut tata cara yang benar berdampak pada pemeliharaan keseimbangan perkembangan jasmani dan rohani dalam diri manusia. Puasa adalah latihan fisik menahan makan, minum dan aktivitas biologis mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan tujuan mencapai ketakwaan kepada Tuhan sebagai kondisi rohani yang ideal. 


Di zaman modern ini hasil penelitian di bidang biomedis membuktikan dampak kesehatan ibadah puasa, sebagaimana disebut di depan. Penelitian para ahli membuktikan dampak kesehatan ibadah puasa, antara lain mengendalikan kadar gula darah, kadar kolesterol, hipertensi, pencegahan stroke, dan lainnya. Ilmuwan dari Jordan University Hospital, misalnya, menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan kolesterol berbahaya, kadar lemak dan tekanan darah.


Dalam hal ini Nabi saw pernah menyampaikan:


صُومُوا تَصِحُّوا


Artinya, “Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR Ath-Thabrani)


Jamaah Jumat rahimakumullah.


Namun yang perlu disadari adalah puasa bukanlah untuk tujuan agar badan sehat semata. Karena perintah puasa adalah dalam rangka menjalankan rukun Islam yang keempat, yang diperintahkan secara tegas dalam ayat Al-Qur'an yang telah kami sebutkan. Bahwa, puasa Ramadhan khususnya, adalah dalam rangka menjalankan perintah dari Allah swt yang wajib dijalankan. Tujuannya adalah agar kita benar-benar menjadi orang yang bertakwa kepada Allah swt dengan menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya.


Karena kalau puasa hanya kita tujukan agar badan sehat dan terhindar dari sakit, maka puasa kita tidak menjadi ibadah untuk taqarrub kepada Allah, tapi yang kita dapatkan hanyalah kesehatan badan, baik jasmani maupun rohani. Karena itu, kita tetap berpuasa dengan niat taqarrub kepada Allah swt, sehingga bisa menjadi orang yang bertakwa serta bisa mendapat ridha Allah swt. Seandainya karena berpuasa, kemudian badan kita menjadi lebih sehat, maka hal itu adalah dampak lain dari ibadah yang kita jalankan hanya untuk Allah swt. 


Jamaah Jumat rahimakumullah. 


Terakhir kami sampaikan bahwa, ibadah puasa Ramadhan secara ideal mengandung hikmah dan manfaat yang besar dalam rangka mempertinggi kualitas kesehatan. Namun dalam menjalankan ibadah puasa, seharusnya bagi kita umat Islam selalu diniati ibadah untuk taqarrub kepada Allah swt. Namun apabila puasa kita ternyata membawa kita lebih sehat, maka hal tersebut adalah dampak lain dari ibadah yang kita jalankan hanya untuk Allah swt.


أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ


Khutbah II

 الْحَمْدُ لِلّٰهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ بنِ عَبدِ الله وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ المُسْلِمُونَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعلَمُوا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ. قَالَ اللهُ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىِّ يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا


اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ الاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِربُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ


عِبَادَ اللهِ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُم بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْاهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ




*Ditulis oleh H Muslimin Abdilla, Pengajar di Muallimin Muallimat 6 Tahun Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.