Khutbah

Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama

Kamis, 17 April 2025 | 08:50 WIB

Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama

Ilustrasi silaturahim dengan keluarga. (Foto: Freepik)

Khutbah I

الحمد لله على نعمه فى شهر الشوال الكريم, المنعم على من اطاعه واتبع رضاه, المنتقم ممن خالفه واتبع هواه, الذى يعلم ما اظهره العبد وما اخفاه, المتكفل بأرزاق عباده فلايترك احدا منهم ولا ينساه. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ


يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Mengawali khutbah ini, khatib mengajak kepada jamaah Jumat dan kepada diri khatib sendiri untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa adalah bekal terbaik menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Takwa berarti melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, dalam setiap keadaan, lahir dan batin, baik dalam kesendirian maupun di hadapan manusia.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah. 


Rasulullah saw pernah bersabda:


خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله


Artinya, "Sebaik-baik manusia yaitu mereka yang usianya panjang dan baik amalnya, sedangkan seburuk-beruk manusia adalah mereka yang usianya panjang tetapi amal perbuatannya buruk." (HR. Ahmad, Turmudzi dan Hakim)


Hadits tersebut bisa kita jadikan penimbang guna menakar keberhasilan ibadah puasa kita. Apakah lepas puasa ibadah kita makin membaik ataukah memburuk? Jika ternyata makin bernilai positif, berarti Allah swt meridhai puasa kita. Tetapi jika belum ada tanda-tanda menuju lebih baik, haruslah segera kita perbaiki. Karena Allah swt tidak akan merubah nasib seseorang, kecuali orang itu sendiri yang berusaha. Karena sesungguhnya kadar kebaikan seseorang itu, sebagaimana hadits di atas, tergantung pada amal baiknya, bukan pada umurnya.


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Amal kebaikan sungguhlah berbagai macam. Dalam salah satu haditsnya Rasullah saw pernah menjelaskan bahwa termasuk kebaikan itu adalah menghindarkan duri di tengah jalan hingga membaca dzikir di dalam hati, dan berjihad melawan musuh agama. Namun dalam konteks bulan Syawal sekarang ini kebaikan itu lebih bermakna jika kita menurut sabda Rasulullah saw.


اسرع الخير ثوابا البر و صلة الرحم واسرع الشر عقوبة البغي و قطيعة الرحم


Artinya, "Sesuatu yang cepat mendatangkan kebaikan ialah pahala kebajikan dan silaturahim, dan yang paling cepat mendatangkan kejelekan adalah perkara buruk dan memutuskan hubungan (keluarga) silaturahim." (HR. Ibnu Majah)


Begitulah pentingnya silaturahim dalam Islam, sehingga diposisikan sebagai sebuah amal yang paling cepat mendatangkan pahala dan kebaikan. Malahan apabila dihubungkan dengan hadits di atas yang membincang tentang panjangnya usia seseorang maka hadits berikut sangatlah relevan. Karena usia panjang merupakan salah satu hikmah yang akan di dapat seseorang bila rajin bersilaturahim.


مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ


Artinya, "Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557) 


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Marilah di sisa bulan Syawal yang ada ini, kita giatkan diri kita dan keluarga kita untuk saling bersilaturahim dengan sanak famili, saudara jauh dan saudara dekat. Walaupun liburan telah usai, tidak berarti kewajiban bersilaturahim telah usai juga. Karena pada hakikatnya anjuran bersilaturahim itu tidak terbatas pada waktu tertentu.


Masihkah di antara kita semua yang meragukan bahkan menyepelekan anjuran silaturahim? Sungguh yang demikian itu sebuah kesalahan fatal. Apa pun alasannya, karena hadits di atas sangatlah jelas sekali. Barang siapa yang menolak dan membenci berbagai anjuran dan nasihat-nasihat agama yang jelas-jelas berdasar pada syariat Rasulullah saw maka orang tersebut akan menjadi pengikut setia hawa nafsunya yang menyembunyikan dendam, egoisme dan kepentingan pribadinya dengan sejumlah alasan.


فكل من للشرع اعتراض فهو مغرور مخدوع


Artinya, "Tiap-tiap orang yang bertentangan dengan syariat, orang itu tertipu oleh hawa nafsunya dan terbujuk oleh setan."


Yang dimaksud dengan syariat adalah tuntunan agama yang berdasar Al-Qur’an sebagai kitab pedoman orang Muslim dan hadits Rasulullah saw. Jika seorang Muslim menjalankan apa yang dilarang dari keduanya ataupun tidak menjalankan segala yang diperintahkannya, sungguh mereka bukanlah seorang Muslim yang taat. Karena segala tindakan seorang Muslim harus berpedoman pada hukum Allah swt. sebagaimana ungkapan fiqih yang berbunyi


يجب على كل مسلم ان لايقدم على شيئ حتى يعلم حكم الله تعالى به


Artinya, "Wajib bagi setiap orang Islam untuk tidak melakukan sesuatu sebelum ia terlebih dahulu mengetahui hukumnya." 


Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.


Demikianlah khutbah kali ini, bahwasanya kesuksesan kita dalam berpuasa tercermin dalam kehidupan di bulan Syawal. Mereka yang telah berhasil melatih diri dalam mengekang hawa nafsunya, pasti di bulan Syawal ini akan lebih luas dadanya dalam meminta dan memberi maaf kepada sesama. Dan janganlah biarkan diri ini selalu di bawah bayang-bayang kendali setan. Ingatlah pesan Allah swt dalam surat Shad ayat 26:


"Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan."


جعلنا الله واياكم من العائدين الفائزين المقبولين وادخلنا فى جنة النعيم وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين


Khotbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا


اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ


اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ

 


*Teks khutbah Jumat ini sudah terbit di NU Online berjudul Khotbah di Akhir Bulan Syawal, NU Online Jombang menerbitkan kembali dengan sedikit penyesuaian.