• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 28 Maret 2024

Fiqih

Fiqih Sholat Jumat

Fiqih Sholat Jumat
Google
Google

Melaksanakan sholat Jumat, sebagaimana penjelasan dalam Kitab Manhajut Thullab, yang ditulis Syaikul Islam Muhyidin Abu Yahya Zakariyah Al Anshori (1420-1520 M), berhukum "fardlu ain" bagi setiap orang Islam, yang mukallaf (baligh dan berakal), merdeka, laki-laki, muqim (bukan musafir) dan tidak sedang ada udzur.

Sholat Jumat tetap sah bagi orang yang tidak berkewajiban menjalankannya. Musalnya, orang yang bepergian dengan syarat tertentu, tidak wajib sholat Jumat, kemudian dia mengikuti sholat Jumat di sebuah masjid, maka sholat Jumat-nya sah, dan dia tidak berkewajiban sholat Dluhur lagi.

Orang yang bepergian tidak boleh meninggalkan sholat Jumat, kecuali perginya dilakukan sebelum terbitnya fajar di pagi hari.

Syarat Sahnya Sholat Jumat
Beserta dengan syarat sahnya sholat yang lain, syarat sahnya sholat Jumat ditambahi antara lain:
1. Sholat Jumat harus dilakasanakan pada waktunya sholat Dluhur
2. Sholat Jumat harus dilaksanakan di dalam bangunan yang berfungsi sebagai tempat berkumpul
3. Tidak didahului atau dibarengi takbiratul ihram-nya sholat Jumat lain. Keculai jika jamaah-nya banyak dan sulit berkumpul di satu tempat
4. Sholat Jumat harus dilaksanakan dengan berjamaah
5. Sholat Jumat dilaksanakan dengan 40 (empat puluh) orang laki-laki, merdeka dan menetap
6. Sholat Jumat harus didahului dengan 2 (dua) khutbah.

Sedangkan rukun-nya 2 (dua) Khutbah antara lain:
1. Membaca hamdalah
2. Membaca sholawat kepada Nabi SAW
3. Wasiat untuk bertaqwa kepada Allah SWT
4. Membaca ayat yang bisa dipahami dan,
5. Berdoa untuk orang-orang yang beriman dengan doa ukhrowi

2 (dua) khutbah ini disyaratkan:
1.  Menggunakan Bahasa Arab (rukun-rukunnya)
2. Dilakukan pada waktu Dluhur
3. Dilakukan secara terus menerus antara khutbah yang pertama dan yang kedua
4. Dalam keadaan suci dari hadast dan najis
5. Disampaikan dengan menutup aurat
6. Disampaikan dengan berdiri bagi yang mampu
7. Melakukan duduk di antara 2 (dua) khutbah
8. Berupaya memperdengarkan rukun-rukun khutbah kepada 40 orang

2 (dua) khutbah ini adalah syarat sahnya sholat Jumat. Karena itu, jika khutbah Jumat tidak sah, karena misalnya khatib tidak melakukan salah satu rukunnya (misal: tidak menyampaikan wasiat untuk bertaqwa kepada Allah SWT), maka sholat Jumat-nya tidak sah. (ma) 


Editor:

Fiqih Terbaru