• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

Sebelum Wafat, KH. Muhammad Qoyim Ya'qub Berpesan Tetap Bebaskan SPP Santri

Sebelum Wafat, KH. Muhammad Qoyim Ya'qub Berpesan Tetap Bebaskan SPP Santri
KH. Muhammad Qoyim Ya'qub meninggal Jumat (4/12) Karena Penyakit Ginjal Kronis
KH. Muhammad Qoyim Ya'qub meninggal Jumat (4/12) Karena Penyakit Ginjal Kronis

NU Jombang Online,
Sangat menginsipirasi, Sebelum meninggal, KH. Muhammad Qoyim Ya'qub, masih sempat memberikan amanah kepada istrinya untuk tetap membebaskan biaya SPP untuk santrinya. Pengasuh Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo Jombang yang telah wafat pada Jum'at (4/12) lalu ini meyakini bahwa membiayai ilmu berarti jihad fi sabilillah. Harta untuk jihad, pasti dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Seperti yang diketahui Abah KH Muhammad Qoyim Ya’qub yang merupakan mursyid Tarekat Syadziliyah Al Mas’udiyah Jombang ini wafat pada usia 55 tahun. Sebab sakit gagal ginjal kronis yang dideritanya sejak 3 tahun yang lalu.

Qhurrotu Ainiyah, Istri dari KH Muhammad Qoyim Ya’qub menceritakan, 4 hari sebelum wafat, suaminya berpesan agar pembebasan SPP bagi para santri yang ada di lembaga di Al Urwatul Wutsqo tidak ditiadakan. Ia juga berpesan agar semua keluarga harus saling rukun, saling menyayangi dan saling memaafkan.

"Beliau ingin meminta maaf kepada semua orang dan semoga semua bisa memaafkan kesalahan beliau baik di sengaja maupun tidak. Beliau juga secara pribadi berpesan kepada saya agar istiqomah dalam beribadah. Terakhir, beliau berpesan agar semua sistem keuangan di lembaga UW harus tetap sama yaitu bebas SPP. Dan tidak pernah lupa untuk mengajak selalu memberikan infaq, shodakoh dan zakat," urainya.

Menurut Qhurrotu Ainiyah, selama Abah Qoyim sakit, tidak pernah mengeluhkan rasa sakit yang ia derita selama ini. Suaminya selalu merasa dekat dengan Allah SWT. Di setiap tempat dan setiap waktu selalu bedzikir agar selalu ingat kepada Allah.

"Beliau pernah mengatakan kepada saya dan tamu yang menjenguknya begini, orang sakit itu nikmat. Orang sakit atau sehat itu sama nikmatnya karena sama-sama karunia Allah SWT. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Contohnya, seperti bebergian dan di tengah perjalanan macet, kalau orang yang tidak beriman pasti marah-marah, tapi kalau orang yang cinta kepada Allah SWT malah senang karena bisa berdzikir dan terus mengingat Allah SWT," jelasnya.

Sebagai seorang mursyid tarekat, Abah Qoyim juga memberikan amalan kepada santri-santrinya untuk selalu melaksanakan Istighosah dan berdzikir dimana saja sesuai dengan amalan yang telah dilaksanakan ketika di pondok pesantren.

"Meskipun beliau sakit beliau selalu mengingatkan saya untuk selalu sholat malam. Pernah suatu malam kondisinya sedang lemah dan saya tidak tega tapi beliau selalu menyuruh saya untuk melaksanakan itu," ujarnya.

Abah Qoyim, merupakan pengasuh pesantren yang mempunyai kepemimpinan yang berkarismatik dengan gayanya yang luar biasa. Terbukti, dibawah kepemimpinannya Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Berkat tangan dinginnya, kini pesantren tersebut telah mememiliki sendiri gedung asrama yang megah. Sementara itu, Lembaga pendidikan yang dimiliki telah tersedia mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Tak hanya itu, ribuan santri yang dimiliki juga berasal dari berbagai pelosok Kabupaten di Indonesia. Mulai dari pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, NTB hingga NTT.

Kini pesantren Al Urwatul Wutsqo Juga membuka cabang di Kabupaten lain di Pulau Jawa yaitu di Kabupaten Blitar PP UW 2 dan Kabupaten Ngawi PP UW 3.

Suatu hal yang menjadi keunggulan dan keistimewaan dari dari lembaga yang beliau dirikan adalah semuanya gratis SPP. Ia memiliki keyakinan bahwa tiada biaya bukan penghalang mencari ilmu.

Pewarta: Rohmadi
Editor: Fitriana


Editor:

Daerah Terbaru