Perjuangan Agus Tono, Jamaah Haji Asal Jombang dari Peternak Sapi hingga Ojek Daring
Rabu, 7 Mei 2025 | 06:00 WIB
Siti Ratna Sari
Kontributor
NU Online Jombang,
Menjalani rukun Islam nomor 5 merupakan harapan dan impian semua umat Islam, yaitu berangkat Haji. Pasalnya, hal tersebut merupakan panggilan Allah untuk ke kota Suci Makkah. Terlebih, di negara ini kita harus menunggu selama bertahun-tahun.
Salah satunya, Agus Tono, warga Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung yang kesehariannya sebagai ojek daring di Kota Surabaya, Selasa (6/5/2025) berangkat Haji. Ditemani keluarga besarnya, ia menenteng tas dan kopernya memasuki Pendopo Kabupaten Jombang.Â
"Pada saat mendaftar waktu itu di tahun 2013. Jadi saya harus menunggu kurang lebih 12 tahun. Harusnya berangkat tahun 2021 namun berhubung masih ada corona jadi ada penundaan," jelas Agus, sapaan akrabnya.
Mata Agus berkaca-kaca, suaranya terserak-serak, dan raut wajahnya tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Berkat kegigihan dan kesabarannya, ia membutuhkan waktu 8 tahun untuk menabung agar bisa mengumpulkan uang sebesar 25 juta untuk berhaji.Â
"Sekitar tahun 2002 mencoba untuk beternak sapi. Alhamdulillah, setiap tahun jumlah sapi bertambah karena saya pakai sistem beli anak sapi dirawat hingga hamil lalu dijual sehingga mendapatkan untung yang lumayan," katanya.Â
Namun, setelah 8 tahun ia berternak sapi. Ia mendapatkan musibah sehingga membuatnya mengalami kerugian. Agus harus memutar otak untuk memikirkan usahanya kembali, pada akhirnya ia mencoba usaha ternak burung.Â
"Coba ternak burung, tidak ada satu tahun akhirnya rugi juga. Ya namanya kehidupan kadang di atas kadang di bawah" tuturnya.Â
Tidak berputus asa, lanjut Agus, dirinya memutuskan untuk ke Surabaya dan mendaftarkan diri sebagai ojek daring.Â
"Sekitar tahun 2017 atas dukungan istri dan keluarga, ia berangkat ke Surabaya, karena pada saat itu sedang ramai-ramainya ojek daring," imbuhnya.
Dirinya bersyukur memiliki istri dan keluarga yang penuh kasih sayang, harmonis, dan saling mendukung. Berkat istrinya yang pandai mengelola keuangan, dirinya bisa menabung untuk pelunasan Haji meskipun ia bekerja sebagai ojek.
"Masyaallah banget, bersyukur ada istri yang pandai menabung dan ada support dari keluarga juga. Karena prinsip keluarga kami, jika kamu bekerja untuk hari ini untuk sukses jangan lupa sisihkan sebagian hasilnya untuk nanti, tidak selalu kita berada di atas. Pada saat kita berada di bawah masih ada sisa hasil yang kita kumpukan karena kami percaya bahwa roda itu terus berputar," pesannya.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua