• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 30 April 2024

Daerah

Metode Pembelajaran Diimbangi Pemanfaatan Teknologi, Upaya SMPI Roushon Fikr Lahirkan Siswa Kritis

Metode Pembelajaran Diimbangi Pemanfaatan Teknologi, Upaya SMPI Roushon Fikr Lahirkan Siswa Kritis

NU Jombang Online, 
Menumbuhkan kemandirian berpikir dan memperkaya ide serta kreatifitas menjadi salah satu peran penting guru dalam mendidik siswa-siswinya di dunia pendidikan. Ini tentu tidak bisa lepas dari model atau metode kegiatan belajar mengajar seorang guru dan anak didiknya di kelas.

Peran di atas menjadi atensi unit lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Roushon Fikr, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sebut saja salah satunya di SMPI Roushon FIkr yang berada di Desa Pulo Lor, Kecamatan/Kabupaten Jombang.

NU Jombang Online berkesempatan langsung melihat suasana pembelajaran di sekolah yang dikenal dengan sekolah para juara ini. Kala itu sedang berlangsung mata pelajaran PAI yang diampu Husni Maslihah (26), Senin (2/9/2019).

Suasana pembelajaran yang diikuti sebanyak 30 siswa ini tampak sangat disambut antusias. Tepat pukul 13.00 WIB kegiatan belajar mengajar ini berlangsung.

Proses pembelajaran dimulai dengan ice breaking. Selanjutnya metode awal pembelajaran, Husni memposisikan dirinya sebagai teman belajar atau biasa disebut quantum learning. Hal ini dilakukan untuk memancing konsentrasi dan semangat siswa-siswi saat menerima pelajaran. 

Kegiatan belajar mengajar (KBM) terlihat berjalan menyenangkan. Di saat menjelaskan tentang bab larangan tentang minuman keras, berjudi, dan pertengkaran ini, Husni memulai metode brainstroming. Ia memposisikan diri sebagai pemantik. Metode demi metode yang dilakukan guru ini berjalan dengan baik dan mulus, terbukti suasana kelas kian aktif dan banyak muncul pertanyaan dari para siswa maupun siswi.

Dari pengamatan media ini, proses pembelajaran yang disampaikan, seperti ketika menjelaskan bab minuman keras, Husni Maslihah menjelaskan secara scientific. Ia mencoba memberikan pemahaman topik tersebut di zaman dahulu dengan gamblang. Termasuk alasan minuman keras diperbolehkan hingga menjadi haram. Hal ini untuk membantu siswa mampu menerjemahkan secara logis, juga mudah dipahami.

Ketika ditanya apa yang membuat metode pembelajarannya menarik dan mudah dipahami oleh siswa-siswi, beliau menyampaikan, memanfaatkan adanya teknologi canggih di era millenial saat ini.
"Dalam proses pembejaranya memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti penggunaan tab, andorid, laptop, bisa digunakan sebagai media belajar," ucapnya.

Pemanfaatan teknologi ia contohkan salah satunya dalam penilaian siswa. Ia mengaku seringkali memakai aplikasi Quizziz yang memanfaatkan Google Class. Dengan perkembangan teknologi sperti ini setiap kali ingin membuat soal bisa langsung dikerjakan melalui aplikasi tersebut, sehingga siswa memanfaatkan secara positif penggunaan hp atau laptop.

"Aplikasi Quizziz sendiri adalah sebuah teknologi yang digunakan dalam melakukan evaluasi penilaian terhadap siswa. Aplikasi yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar ini digunakan untuk mengukur kecepatan berpikir siswa-siswi, semakin cepat dan tepat dalam menjawab karena ada timer yang digunakan untuk menjawab soal," tambahnya jelas.

Selain itu, Husni menuturkan, perkembangan teknologi harusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meminimalisir hal negatif yang saat ini semakin marak menyerang Pelajar. "Sekarang zaman semakin massif dengan perkembangan teknologi, akan sangat rugi jika kita sebagai pengajar tidak bisa membaca berbagai kemudahan ini, adanya hp, tab, andoroid bahkan laptop saya manfaatkan untuk membuat soal yang nanti akan langsung dikerjakan oleh siswa melalui hp atau laptop mereka masing-masing, jadi pemanfaatan media secara positif juga harus diberikan, suapaya siswa dan siswi ini tidak terjerumus kedaalam hal negatif," kata dia. (Rifqi Nurul Hidayat/Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru