Ketua PWNU Jatim: Mbah Wahab Sosok yang Teguh Mencintai Tanah Air
Rabu, 23 Juni 2021 | 08:51 WIB
NU Jombang Online,Â
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar mengungkapkan, pendiri sekaligus penggerak NU, KH Abdul Wahab Chasbullah (Mbah Wahab) adalah sosok yang alim dan nasionalis. Karena pribadi itu pula harus menjadi teladan untuk seluruh warga NU.
Kesadaran Mbah Wahab untuk mencintai agama dan negara menurut Kiai Marzuki tidak perlu diragukan lagi. Lagu ya ahlal wathon, sebuah karyanya yang saat ini menjadi mars NU sudah cukup bukti akan kecintaan Mbah Wahab.
Hal ini disampaikan Kiai Marzuki saat acara Haul Emas ke-50 KH Abdul Wahab Chasbullah di Masjid Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Selasa malam (22/6).Â
Bagi Mbah Wahab, lanjut kiai asal Malang itu, kalau cinta terhadap Rasul itu adalah wujud dari keimanan seseorang, maka cinta kepada tanah air juga bagian dari iman, sebagaimana istilah hubbul wathan minal iman.
Bernegara di lingkungan majemuk, seperti di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), itu termasuk mengikuti apa yang sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW pada masanya.
"Kalau Negara Kesatuan Republik Indonesia itu mengayomi semua suku, Nabi Muhammad saat mendirikan Negara Madinah itu juga berkonsep mengayomi semua suku. Kalau di Indonesia semua pemeluk agama dilindungi, orang Yahudi dulu di Madinah juga dilindungi," ungkapnya.
Mbah Wahab dalam bernegara sudah memberikan contoh yang terbaik. Meneguhkan rasa cintanya terhadap negara selalu digelorakan, bahkan sejak Indonesia belum merdeka hingga pada masa di mana bangsa Indonesia berhasil mengusir para penjajah.
Keteguhan cinta Mbah Wahab terhadap negara Indonesia menurut Kiai Marzuki sesuai dengan ajaran Rasulullah.
Ada kisah kisah Nabi Muhammad SAW ketika akan hijrah ke Madinah, ia membalikkan badan seraya berkata, wallahi innaka ahabbu ardhillahi ilayya wa lau anna qaumaka akhrojuunii maa kharajtu. "Demi Allah, sungguh Mekkah adalah negeri paling aku cintai. Andai bukan karena kafir quraish mengusirku, aku tidak akan keluar darimu".
"Adanya nabi rindu terhadap Makkah setelah hijrah, itu bukti nabi cinta terhadap tanah air. Karena tidak ada rindu kalau tidak cinta," ungkapnya.
Kontributor: Suci Aristanti
Editor: Ahmad
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua