Ketua PRNU Sambongdukuh dan Spirit Berkhidmah, Kuatkan Dakwah serta Ekonomi
Sabtu, 22 Januari 2022 | 22:11 WIB
Ira Wahyu Wardhani
Kontributor
NU Online Jombang,
H M Dzulkhoiri, lahir di Jombang pada 7 Januari 1972. Pria yang berdomisili di Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang ini memiliki berbagai pengalaman organisasi. Ia dipercaya menjadi ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sambongdukuh.
“Saya diamanahi menjadi Ketua Tanfidiyah Pengurus Ranting Sambongdukuh selama 2 periode ini, sedangkan di Majelis Wakil Cabang (MWC) NU, saya menjadi wakil ketua MWCNU Jombang Kota.” Ungkap H M Dzulkhoiri kepada NU Online Jombang, Sabtu (22/1/2022).
Pria asal Kecamatan Peterongan ini tercatat pernah mengemban pendidikan di Sekolah Dasar (SD) Peterongan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Peterongan, Sekolah Menengah Atas (SMA) Jombang. Lalu ia menempuh pendidikan sarjananya di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Jombang, jurusan pendidikan ekonomi, lalu melanjutkan studi magisternya.
H M Dzulkhoiri sudah aktif mengikuti organisasi di NU sedari kecil. Mulai dari beraktivitas di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), hingga turut bersama Nur Cholis, penggerak Ansor Jombang untuk dakwah di Desa Kalijaring, Kecamatan Tembelang.
Selain itu, pria yang akrab disapa Pak Dzulkhoiri ini juga aktif di Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU Jombang sebagai Ketua Jaringan Pengelola Zakat Infak Sedekah (JPZIS) PC LP Ma'arif dan bidang kelembagaan.
Di ranting, dia menyebut ada beragam program yang sudah disusun secara bersama-sama dengan pengurus ranting yang lain. Di antaranya di bidang dakwah dengan menghidupkan dan meramaikan kegiatan masjid sesuai kearifan lokal masing-masing.
Di samping itu, memaksimalkan peran Unit Pengelola Zakat Infak dan Sedekah Nadlatul Ulama (UPZISNU) untuk penguatan ekonomi. "Saya ingin masyarakat Desa Sambongdukuh ekonominya tertata, tak lepas dari santunan dhuafa, fakir miskin dan lain-lain. Saya ingin mendongkrak ekonomi ini, orang-orang yang tak punya modal usaha dapat dibantu juga oleh UPZISNU," jelas pria berusia 50 tahun ini.
Program selanjutnya adalah menguatkan pemahaman Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) an-Nahdliyah dalam diri pengurus. “Penting untuk kita harus semakin kuat ke NU-annya, akidah Ahlussunnah wal Jama’ah harus mengakar hingga sampai membuah,” ujarnya.
Dia mengatakan, hal-hal yang sudah dilakukan di ranting tentu bukan berdiri sendiri, melainkan ada spirit tokoh yang menjadi teladan dalam berorganisasi.
“Role model saya yang pertama yaitu KH Hasan dari Pondok Pesantren Tambakberas, beliau saya idolakan, terlebih dalam hal berorganisasi, dan yang kedua, KH Salmanudin Yazid Al Hafidz atau Gus Salman,” pungkasnya.
Kontributor: Ira Wahyu Wardhani
Editor: Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Ini Niat dan Keutamaannya
3
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
4
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
5
7 Amalan di Pertengahan hingga Akhir Bulan Rajab
6
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
Terkini
Lihat Semua