Kasus Soal USBN Garut Mendiskreditkan Banser

NU Jombang Online,
Kasus beredarnya soal Ujian Akhir Sekolah Bersandar Nasional (USBN) SMP di Garut yang mecantumkan redaksi 'bubarkan Banser' mendapat respon Ansor Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/4/2019).

Salah seorang kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mojowarno, Mashudi mengatakan, redaksi pada soal itu mendiskreditkan Banser NU. Ia menduga ada unsur kesengajaan dengan maksud-maksud tertentu.

Tak hanya kali ini, kejadian serupa kerap kali terjadi, termasuk beberapa waktu lalu terjadi di lingkungan Kemenag. "Sudah berkali kali terjadi, terkesan masif dan matang. Di Kemenag juga ada permasalahan semacam ini," ucapnya.

Menurut informasi yang ia terima, sebelumnya jajaran GP Ansor Garut melakukan audiensi dengan Diknas setempat. 

Forum audiensi membuahkan hasil. Dorongan dari Ansor agar segera memberikan sanksi kepada pihak-pihak penyusun soal direspon positif.

Hal itu seperti gerak cepat Disdik Garut mengeluarkan surat resmi kepada Bupati setempat perihal usulan pemberian sanksi. Surat dengan nomor 420/597-Disdik itu ditanda tangani Totong, S.Pd, M.Si sebagai Kepala Disdik Garut.

Informasi yang beredar sebagai tindak lanjut dari surat itu, Kadis menyampaikan permohonan maaf melalui media. Ia juga mengakui kesalahannya. 

Di samping itu terdapat sanksi bagi pihak-pihak yang dianggap lalai, baik pihak di bidang kasi maupun tim penyusun soal. 

"Kasi kurikulum dipecat, dan Ketua MGMP Bahasa Indonesia juga dipecat," jelasnya. (Syaihul Alim/Syamsul Arifin)