• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Kantor Ranting NU Kedawong Berdiri Tahun 1967 di Tengah Ekonomi dan Politik Tak Menentu

Kantor Ranting NU Kedawong Berdiri Tahun 1967 di Tengah Ekonomi dan Politik Tak Menentu
Kantor Ranting NU Kedawong, Diwek, Jombang. (Foto: Istimewa)
Kantor Ranting NU Kedawong, Diwek, Jombang. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang,
Keberadaan kantor dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Kantor menjadi pusat segala aktivitas organisasi, mulai dari urusan administrasi, perencanaan sejumlah program, hingga implementasi dari program-program tersebut. Dengan demikian, organisasi akan terus maju.


Semangat itulah yang melandasi Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Kedawong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang mendirikan kantor pada tahun 1967, meski ekonomi mayoritas Nahdliyin kala itu bisa dibilang masih sulit, ditambah situasi politik yang tidak menentu. 


Di tahun itu, tentu saja inisiatif mendirikan kantor untuk sebuah organisasi di akar rumput ini tidak banyak dilakukan oleh kebanyakan orang atau pengurusnya.


A’wan PRNU Desa Kedawong, Moh Makmun menjelaskan, tekad antusiasme warga NU Kedawong dalam mendirikan Kantor PRNU Kedawong sangat besar. Dukungan dari berbagai pihak terus berdatangan. Di antaranya para pemuda yang tergabung dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor, tokoh masyarakat, dan tokoh agama setempat. Mereka semua bermusyawarah dan menghasilkan kesepakatan yang sama bahwa kantor PRNU Kedawong harus berdiri.


"Saat itu, ketua GP Ansor adalah H Damanhuri. KH Bahri Mustafa sebagai Rais Syuriah, H Mukhsin selaku Ketua Tanfidziyah, dan Kiai Masykur Sekretarisnya," jelas Makmun, sapaan akrabnya, Senin (3/10/2022).


Penggalian dana mulai dilakukan. Para pengurus NU Kedawong bersama Nahdliyin berhasil mengumpulkan uang untuk pembelian tanah untuk Kantor PRNU Kedawong. 


"Dengan luas tanah sejumlah 6 banon di mana harga tanah perbanon Rp2.500," terangnya.


Setelah tanah terbeli, lanjut Makmun, Nahdliyin bergotong royong membuat batu bata di tanah milik KH Bahri Mustafa. Sementara, H Ibrahim dan H Abu, tokoh masyarakat setempat mencari kayu jati di daerah Gongseng.


Dengan melewati proses yang cukup panjang. Akhirnya, pada tahun 1967 berdirilah Kantor Ranting NU Kedawong dengan status tanah dan bangunan wakaf untuk NU. Bangunan Kantor Ranting NU terbuat dari batu bata, gamping, dan semen merah atau batu bata yang dihaluskan.
 

Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Jombang ini menuturkan bahwa Kantor Ranting NU Kedawong merupakan kantor pertama di Jawa Timur. 


"Atau bahkan kantor ranting pertama di Indonesia. Sebab, di tahun 1967 masih banyak Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) maupun Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) yang belum memiliki kantor," tuturnya.


Pendirian Kantor Ranting NU Kedawong tidak terlepas dari peristiwa G30S PKI atau yang dikenal dengan peristiwa Gestapu. "Setelah terjadinya peristiwa Gestapu, ghirah Nahdliyin Desa Kedawong untuk syiar mengenai NU dan semangat kebangsaan sangat kuat sehingga diperlukan sebuah Kantor Ranting NU yang digunakan untuk pusat kegiatan NU," tuturnya.


Karena itu, militansi dan semangat para penggerak NU dalam mendirikan kantor kala itu harus dicontoh generasi sekarang ini. "Untuk beliau semua yang berkontribusi dalam pembangunan Kantor Ranting NU kedawong, lahumul faatihah," pungkasnya.


Jadi Kantor Kas BMT NU Pertama

Kantor PRNU Kedawong sampai saat ini berdiri kokoh, karena dirawat dengan baik. Kini, Kantor PRNU tersebut juga dijadikan pusat aktivitas penggerak ekonomi masyarakat setempat melalui wadah Kantor Kas Baitul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU).


Kantor Kas BMT NU itu sementara masih menjadi satu-satunya di Jombang. Diluncurkan pada Selasa (27/9/2022) bertepatan pada perayaan Harlah ke-4 BMT NU Cabang Diwek Jombang dan Pengajian Rutin Selasa Legi di Mushala Darul Zulfa, Kedawong.


Ketua BMT NU Jombang, H Khoirul Anam saat dalam sambutannya mengajak kepada masyarakat Desa Kedawong agar memanfaatkan Kantor BMT NU tersebut dengan cara menjadi nasabah atau anggota, sehingga kantor tersebut menjadi pusat lembaga keuangan masyarakat setempat.


"Semoga Nahdliyin menjadi anggota dan bergabung di BMT NU. Insyaallah dana berkah dan manfaat. Prinsip BMT NU adalah dari NU oleh NU dan untuk NU," harapnya.


Daerah Terbaru