• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Kader NU Jombang, Qiftirul Aziz Dianugerahi sebagai Pelopor Peternakan Terpadu

Kader NU Jombang, Qiftirul Aziz Dianugerahi sebagai Pelopor Peternakan Terpadu
Kader NU, Qiftirul Aziz Raih Penghargaan sebagai Pelopor Peternakan Terpadu. (Foto: Istimewa)
Kader NU, Qiftirul Aziz Raih Penghargaan sebagai Pelopor Peternakan Terpadu. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang,
Salah seorang kader Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang, Muhammad Qiftirul Aziz meraih Penghargaan Budaya 2022 sebagai pelopor peternakan terpadu. 


Penghargaan itu diberikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Jombang.


Muhammad Qiftirul Aziz menyampaikan, peternakan terpadu sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 104, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190, Peraturan Menteri Desa Nomor 7 serta Peraturan Bupati Jombang Nomor 6.


"Kebetulan ada kelompok yang siap didampingi, dan ada pemerintah desa yang mau menganggarkan. kita tim pendamping hanya sebagai penjelas kepada pihak desa bahwa prioritas penggunaan dana desa tahun ini adalah ketahanan pangan yang salah satunya bisa dilakukan adalah membuat peternakan terpadu," kata Aziz, sapaannya, Sabtu (9/4/2022).


Sekretaris Pengurus Cabang (PC) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jombang ini menjelaskan, dirinya telah menjadi tim pendamping peternakan terpadu sejak bulan September 2021 lalu.


"Awalnya saya kan pendamping desa juga. Kebetulan diberikan tanggungjawab untuk proses pendirian sampai pada pelaksanaan peternakan terpadu ini," jelasnya.


Ia menegaskan, terdapat 10 desa di 6 kecamatan yang bergabung di kelompok badan usaha milik desa bersama. "10 desa itu Banjardowo, Tunggorono, Denanyar, Megaluh, Turipinggir, Sumbersari, Bawangan, Bedahlawak, Sumberagung, dan Gondek. Masing-masing desa tersebut berinvestasi sebesar 50jt," imbuh Aziz.


Pria yang juga ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS) NU Kecamatan Tembelang itu berharap, dengan adanya program peternakan terpadu ini bisa menjadi contoh untuk desa-desa lainnya.


"Bahwa dana desa itu bukan hanya melulu tentang infrastruktur. Tapi bisa digunakan untuk ketahanan pangan, seperti halnya peternakan, pertanian, perkebunan, dan perikanan," pungkasnya. 


Daerah Terbaru