• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 2 Mei 2024

Daerah

Gus Dur menurut Cak Nun: Seorang Wali Besar, Tapi Agak Gila

Gus Dur menurut Cak Nun: Seorang Wali Besar, Tapi Agak Gila
Muhammad Ainun Najib (Cak Nun) dalam acara Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng & Polres Jombang dalam rangka Muhasabah Akhir Tahun 2022 dan Haul Gus Dur ke-13 di depan Mapolres Jombang, Senin (19/12/2023) malam. (Foto: Jatim Now)
Muhammad Ainun Najib (Cak Nun) dalam acara Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng & Polres Jombang dalam rangka Muhasabah Akhir Tahun 2022 dan Haul Gus Dur ke-13 di depan Mapolres Jombang, Senin (19/12/2023) malam. (Foto: Jatim Now)

NU Online Jombang,

Gus Dur itu orang besar. Ibarat air, beliau itu air tujuh samudera. Sedangkan saya ini semut. Tidak mungkin semut bisa mengukur besarnya samudera. Hal itu disampaikan oleh Muhammad Ainun Najib (Cak Nun) dalam acara Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng & Polres Jombang dalam rangka Muhasabah Akhir Tahun 2022 dan Haul Gus Dur ke-13 di depan Mapolres Jombang, Senin (19/12/2023) malam.

 

"Jadi, kalau orang jawa, kalau ada orang yang diambil nyawanya oleh Gusti Allah itu disebut mendem jero mikul duwur. Mendem jeronya sudah, mikul duwurnya bagaimana? Mikul Gus Dur sebegitu besarnya itu bagaimana? Gus Dur itu orang besar," katanya.

 

Gus Dur itu waliyullah, lanjut Cak Nun. Tapi saat Gus Dur itu wali, ia tidak pernah bertemu. Cak Nun mengaku ketemu Gus Dur pas gila saja. Sebab, kalau ketemu dengan Cak Nun, Gus Dur menyembunyikan kewaliannya. Isinya cuma bercanda. 

 

"Maka saya dengan Gus Dur tidak punya pengenalan yang lengkap," ujarnya. 

 

Cak Nun lantas bercerita, ada Kiai Gontor sebelum jadi Kiai, kuliah di Kairo, Mesir. Senior Mahasiswa di sana itu Gus Dur. Jadi, Kiai Syukri Zarkas ini sowan ke Gus Dur. Sama Gus Dur, ia ditemani. "Bagaimana kabarnya Syukri?" Dijawab, "Sae, Gus." 

 

Cak Nun melanjutkan ceritanya, Gus Dur berkata, "Sana duduk, tak buatkan kopi." Lalu Gus Dur ke dapur, merebus air lalu menemani Syukri sambil membawa gelas. Anehnya, gelasnya dilap dengan celana dalam. Kiai Syukri pun membayangkan seperti apa nanti rasanya. 

 

"Waktu itu dia satu kos sama Gus Mus, Gus Mus berteriak dari dapur "Gus, ini sudah matang airnya." Gus Dur masuk dapur, buat kopi, lalu mengaduknya pakai sikat gigi bekas. Jadi, kiai Syukri dikasih kopi tapi sendoknya sikat gigi. Itu salah satu tanda kewaliannya, sekaligus rodok gendeng (agak gila)," kelakarnya.

 

Cak Nun hanya mengetahui Gus Dur seperti itu. Karena memang itu bukan Gus Dur tidak menghormati Cak Nun. Akan tetapi, Gus Dur mengukur Cak Nun ini seberapa. Orang seperti Cak Nun bisanya cuma diajak bercanda, tidak bisa diajak bahas hal yang serius.

 

"Jadi, menurut Gus Dur, saya ini tidak pantas diberi ilmu yang tinggi. Sedangkan Gus Dur keilmuannya luar biasa tinggi," pungkasnya.


Daerah Terbaru