• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 28 April 2024

Daerah

Gelar Pondok Ramadhan di Pesantren Basis NU

Gelar Pondok Ramadhan di Pesantren Basis NU
Narasumber saat memberikan materi Pondok Ramadan di Pesantren Tambakberas, Rabu (12/4/2023). (Foto: Dok SMAN 1 Jombang)
Narasumber saat memberikan materi Pondok Ramadan di Pesantren Tambakberas, Rabu (12/4/2023). (Foto: Dok SMAN 1 Jombang)

NU Online Jombang,
Pesantren Tambakberas didirikan Kiai Abdus Salam pada tahun 1825. Kiai asal Tuban ini awalnya punya santri hanya dua puluh lima. Kini Pesantren Tambakberas menjadi salah satu pesantren tertua dan terbesar di Kabupaten Jombang. 


Santrinya berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Pesantren di utara Kota Jombang ini sekarang mempunyai 19 lembaga pendidikan dengan 11.200 santri.


Salah satu generasi penerus pesantren ini adalah KH Abul Wahab Chasbullah. Tokoh ini pendiri sekaligus penggerak organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Kiprah dan jasa beliau dalam memajukan NU sudah tidak diragukan lagi. 


Tidak heran jika banyak pihak yang menitipkan putra-putrinya untuk menimba ilmu di pesantren ini. Salah satunya adalah SMAN 1 Jombang. Bentuknya adalah menggelar kegiatan Pondok Ramadhan. Sejak Rabu (12/4/2023) sampai Jumat (14/4/2023). 


Kegiatan ini pertama kali digelar lagi setelah masa pandemi Covid-19 berakhir. “Meskipun tahun-tahun sebelum pandemi juga digelar di Pondok Tambakberas sini,” ujar Dyah Ayu Endrianingsih, Kepala SMAN 1 Jombang.


Perempuan berkacamata ini berharap agar peserta setelah mengikuti Pondok Ramadhan, para peserta bisa berubah menjadi lebih baik. “Dan ilmunya menjadi berkah,” imbuhnya.


Kegiatan ini diikuti 295 peserta. “Semuanya kelas X, yang santri putra dan putri dengan lokasi aktivitas yang terpisah,” ujar Nuril Ibadillah, ketua panitia. Hal ini menjadi sesuatu yang berbeda bagi peserta yang setiap hari satu kelas antara putra dan putri.


Dia menambahkan, materi yang diberikan khas pesantren. Mulai baca Al-Qur’an, fikih puasa, akidah, akhlak, fikih jenasah, risalatul mahid dan fikih shalat. “Itu belum berbagai amaliyah praktis yang dilaksanakan secara berjamaah,” imbuhnya. Seperti shalat wajib, tarwih, dhuha, tahajud, dzikir, buka bersama dan sebagainya.


Semua kegiatan ini langsung dipimpin pengasuh dan para ustadz yang di Pesantren Tambakberas. Sehingga upaya untuk mendampingi peserta kegitan dilaksanakan 24 jam penuh. “Bahkan menjelang dan sesudah tidur pun peserta ditunjukkan adabnya,” tambahnya.  


Dijumpai di lokasi kegiatan, Ketua OSIS Sakha Imtinan berharap, kebiasaan di pesantren bisa dilaksanakan terus di rumah. Seperti peduli terhadap kebersihan dan ketaatan dalam mengikuti kegiatan. “Karena pesantren ini penuh dengan nilai-nilai pendidikan, bahkan menata sandal saja di sini diperhatikan,” jelasnya. 


Dirinya juga berharap kegiatan positif seperti ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Agar bisa menjadi program tahunan sekolah,” pintanya. 


Hal senada diungkapkan Mukani, guru agama Islam yang mendampingi. “Kita berharap mereka akan sadari makna Jombang sebagai kota santri,” ujarnya. 


Pria yang juga pengurus LTN PWNU Jawa Timur ini menambahkan, banyak keterkaitan akan didapat. “Terutama menjadi orang alim yang ahli agama dan juga wathany yang mencintai bangsanya,” pungkasnya.


Daerah Terbaru