• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 18 April 2024

Daerah

Banyak Potensi di Pesantren yang Harus Ditulis Santri

Banyak Potensi di Pesantren yang Harus Ditulis Santri

NU Jombang Online,
Pesantren dengan segala potensi yang ada harus lebih banyak ditulis dan disebarkan agar diketahui khalayak. Berbagai hal dapat ditulis kalangan santri terhadap geliat yang melingkupi pesantren.

Hal tersebut disampaikan Syaifullah Ibnu Nawawi saat mengisi kegiatan di Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyyah, Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Jumat (22/3). Oleh sebab itu para santri hendaknya memiliki kepekaan yang tinggi atas dinamika yang ada di pesantren.

“Siapa yang dapat mewartakan kegiatan dan potensi pesantren kalau tidak santri sendiri,” katanya di hadapan pengurus dan anggota Ikatan Penulis Muda (IPM) pesantren setempat.

Kajian yang dimulai sejak bangun tidur hingga tidur kembali sebenarnya bisa disampaikan kepada masyarakat. “Bisa dalam kapasitas mewartakan kegiatan, atau isi dari kajian yang berlangsung,” kata Kepala Biro NU Online Jawa Timur ini.

Tidak sedikit warga di luar pesantren yang masih asing dengan kajian yang dilakukan selama di pondok. “Tugas kalian yang hearus menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat agar semakin mengenal pesantren,” urainya.
Yang layak diketahui public tidak semata kegiatan massal. “Kajian rutin kitab kuning yang setiap hari digelar, juga dapat disampaikan kepada masyarakat,” sergahnya.

Belum lagi prestasi para kiai dan ibu nyai hingga santri juga menarik untuk ditulis. “Karena tidak jarang, masyarakat kurang mengenal sosok kiai dan ibu nyai yang sebenarnya layak dijadikan teladan,” jelasnya.

Termasuk juga sejumlah santri yang memiliki prestasi membanggakan. “Seperti juara membaca kitab kuning, hafalan al-Qur’an, khitabah, dan sejenisnya,” ungkapnya.

Hal mendesak yang harus dilakukan santri saat ini adalah peka atau sensitif dengan potensi yang ada. “Sekali lagi, jangan memiliki persepsi bahwa yang layak diketahui khalayak hanya kegiatan imtihan, muwadaah dan acara yang menghadirkan jamaah besar saja,” sergahnya.

Karena ini, Syaifullah mengajak para santri untuk terus mengembangkan kemampuan dalam menulis. “Sebab, kemampuan tersebut tidak hanya berguna saat ini, namun juga kala kalian melanjutkan studi kelak, bahkan ketika terjun di masyarakat,” pesannya.

IPM adalah kumpulan penulis muda yang berada di Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyyah. Secara rutin, para santri ini menerbitkan majalah setiap enam bulan sekali. Bahkan kumpulan puisi mereka telah diterbitkan menjadi buku. (Syarif Abdurrahman/Syamsul Arifin)


Editor:

Daerah Terbaru