• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Audiensi, PCNU dan Pemkab Jombang Bahas Penerapan Sekolah Diniyah

Audiensi, PCNU dan Pemkab Jombang Bahas Penerapan Sekolah Diniyah

NU Jombang Online, 
Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, Jawa Timur melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Senin (29/4) di Ruang Swagata, Pendopo, Jombang. 

Forum audiensi membahas terkait Sekolah Diniyah (Sekdin) yang nanti akan diterapkan di sejumlah sekolah yang berada di Kota Santri itu. Hal ini sebagai upaya Pemkab dalam merealisasikan visinya, yakni mewujudkan Jombang berkarakter dan berdaya saing.

Ketua PCNU Jombang, KH Salmanudin Yazid menyatakan, PCNU sangat mendukung terhadap upaya Pemkab ini. Penerapan Sekolah Diniyah di sejumlah sekolah dinilai tepat sebagai salah satu wujud karakter Jombang yang selama ini dikenal dengan Kota Santri.

"PCNU mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati, khususnya pembangunan karakter. PCNU Jombang merekomendasikan penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah di masing-masing sekolah. Karena Diniyah Takmiliyah tersebut sudah ada payung hukumnya," katanya di sela-sela forum berlangsung.

Di samping sebagai pembangunan karakter Jombang, kiai yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Mojoagung ini menyebut, hal itu juga sebagai salah satu upaya membentengi generasi bangsa dari ajaran atau paham radikal.

"Penyelenggaraan diniyah tersebut dimaksudkan juga untuk membentengi generasi muda dari paham radikal," imbuhnya.

Sementara Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengaku, dirinya bersama unsur Pemkab yang lain sudah mulai menggodok terkait pelaksanaan Sekolah Diniyah itu. Ia menuturkan, Istilah Sekolah Diniyah itu diambil agar secara anggaran bisa dibiayai oleh Pemkab. 

"Pemkab sudah menggodok tentang pelaksanaan diniyah. Namun istilahnya bukan Madrasah Diniyah, tapi Sekolah Diniyah. Karena kalau madrasah afiliasinya ke Kemenag, sehingga tidak bisa menggunakan anggaran Pemkab," tuturnya.

Bahkan putri pendiri sekaligus penggerak NU, almaghfurlah KH Wahab Hasbullah itu menegaskan, pelaksanaan Sekolah Diniyah akan dimulai dari tahun ajaran baru yang akan datang. 

"Akan tetapi tahap sosialisasi belum dilakukan, oleh karena itu butuh dukungan PCNU, khususnya Pergunu, Ma'arif, dan RMI. Termasuk beberapa dukungan teknis lainnya," ujarnya.

Terkait kurikulum Sekdin, pihak Diknas Jombang, Agus mengatakan sudah selesai disusun. "Kurikulum sudah selesai. Yang diperlukan selain bantuan sosialisasi adalah pengadaan buku Diniyah," kata Agus pada kesempatan yang sama.

Lebih jauh Koordinator Bidang Keagamaan SMP, Syafa' Efendi memaparkan, bahwa penerapan di lapangan nanti, Sekdin ini masuk ke struktur kurikulum dengan porsi 3 jam pelajaran. Oleh karenanya juga menentukan kenaikan kelas. 

Sementara tentang rekrutmen guru, jumlah yang dibutuhkan cukup besar. "SMP negeri saja ada 48. Sedangkan SD ada 101. SDM guru Sekdin ini nantinya akan dikerjasamakan dengan NU, karena NU punya banyak SDM," jelasnya.

Hadir pada kesempatan ini dari PCNU perwakilan syuriyah, jajaran pengurus harian tanfidziyah, Pergunu, Ma'arif, RMI dan LAZISNU. Sedangkan dari Pemkab tampak Bupati, Hj Mundjidah Wahab, Wabup, Sumrambah, Sekdakab, dan  pihak Diknas. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru