NU Jombang Online,Â
Aswaja NU Center (Asnuter) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang menggelar Diklat Aswaja Santri selama dua hari, Sabtu-Ahad (20-21/3) di Asrama Hidataul Qur’an, SMA Darul Ulum 1 dan SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang dengan para narasumber yang kompeten atau pakar di bidang Aswaja.
Di antaranya kiai Yusuf Suharto, H. Ahmad Zainuri, Abdul Majid, Abul Abbas Ubaidillah, Rohmat Hidayat, Dediek Kurniawan, Ahmad Roziqi, Sholahuddin, dan H. Satar Amrullah.
Sekretaris Aswaja NU Center PCNU Kabupaten Jombang, M Sururi Zulfa menyampaikan, diadakannya Diklat Aswaja Santri ini bukan berarti para santri belum mengenal ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah, karena tentu dalam kesehariannya para santri telah memahami dan menerapkan paham Ahlussunnah wal Jama’ah.
"Tetapi lebih dari itu, bahwa Aswaja bukanlah hanya sebuah pandangan keagamaan, akan tetapi lebih jauh merupakan pandangan hidup (way of life)Â seorang Muslim dalam menyikapi lingkungannya yang majemuk dan dinamis. Aswaja adalah manhajul fikrah wal harakah dalam menyikapi berbagai persoalan, baik berhubungan dengan agama, sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan," katanya, Ahad (21/3).
Di samping itu, imbuhnya, melalui kegiatan ini, santri sebagai penerus kepemimpinan bangsa, hendaknya mampu hidup menyesuaikan diri serta dituntut untuk menciptakan kedamaian, kesejahteraan, dan ketentraman masyarakat di manapun mereka hidup.
Lebih lanjut ia menjelaskan, generasi muda saat ini, termasuk santri dihadapkan pada fenomena sekaligus menjadi tantangan yang cukup serius. Santri sebagai penerus perjuangan NU tidak bisa lagi menafikan tantangan ideologi yang kian beragam. Sisi lain, anak-anak muda NU termasuk santri telah mengisi berbagai organisasi, profesi, dan komunitas. Hal ini jangan sampai mengubah cara pandang atau karakter keaswajaan yang dipelajari di NU.
"Makanya materi yang kita berikan terdiri dari tiga bahasan pokok, yakni; Fikroh Manhajiyah an-Nahdliyah, Akidah Aswaja an-Nahdliyah dan Fiqih Aswaja dan Tradisi Budaya Nusantara," jelasnya.
Hal ini sejalan dengan pendapat M. Afifuddin Dimyati, Katib Syuriyah PBNU sekaligus Dewan Pakar Aswaja NU Center Jombang. Menurutnya belajar Aswaja melalui diklat setidaknya ada tiga tujuan penting, dan ini diharapkan peserta diklat dapat menempuhnya.
Pertama, memperluas wawasan keaswajaan yang tidak terbatas pada ranah amaliyah, tapi juga mencakup ranah fikrah dan manhaj.Â
"Yang kedua membekali para santri dengan pola berpikir moderat dan toleran yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," jelas Gus Awis, sapaan akrabnya.
Sementara yang ketiga adalah mengenalkan alur perjuangan para ulama Nusantara di bidang akidah dan amaliyah agar bisa menjadi motivasi untuk meneruskan dakwah mereka.
Editor: Ahmad
Terpopuler
1
LF PBNU Umumkan 1 Rabiul Awal 1447 H Jatuh pada Senin Besok, Mualid Nabi 2025 pada 5 September
2
Saat Mbah Wahab Berusaha 'Menyuap' Mbah Bisri: Kisah 2 Ulama Jombang Seperguruan tapi Beda Sikap
3
Forum Syuriyah PCNU dan MWCNU Se-Jombang Minta Pemerintah Tinjau Ulang Kebijakan Sekolah 5 Hari, Usul Kembali ke 6 Hari
4
PC ISNU Jombang Masa Khidmah 2025-2029 Resmi Dilantik, Tegaskan akan Bentuk PAC di setiap Kecamatan
5
Ini Susunan Pengurus PC ISNU Jombang Masa Khidmah 2025-2029
6
Ikut Semarakkan Karnaval Pemkab Jombang, AFCO Group Tegaskan Komitmennya Hasilkan Produk Berkualitas
Terkini
Lihat Semua