4 Mahasiswa UINSA Surabaya Magang di BMT NU Diwek Jombang, Penugasan Diberikan Merata
Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:21 WIB

Foto bersama empat mahasiswa magang dari UINSA dengan Pimpinan Cabang BMT NU Diwek, Imam Khoerul Shodiqin. (Foto: NU Online Jombang/Rana Wahyu Fatimah)
NU Online Jombang,
Empat mahasiswa Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya melaksanakan program magang di Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Diwek, Jombang. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan keterampilan praktis mahasiswa dalam bidang ekonomi syari’ah dan lembaga keuangan mikro.
Tiga mahasiswa tersebut yaitu Ahmad Robih, Abdulloh Mujahid, dan Akhmad Syafa. Sepanjang mereka magang, ketiganya kerap turun lapangan menyurvei pembiayaan nasabah baru dan penarikan tabungan ke nasabah. Terutama nasabah yang berada di daerah lapak Kawasan Makam Gus Dur dan pedagang di sekitar Madrasah Aliyah Mualimat.
Sementara satu mahasiswa lainnya, yaitu Lukman lebih aktif di bagian layanan kantor, seperti memasukkan data baru ke sistem operasional BMT dan mengarsipkan data para nasabah.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Praktik ini mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus dan akan berakhir di 30 Agustus mendatang.
“Di BMT itu liburnya hari Ahad, tapi kalau buat yang magang kita libur pada hari Sabtu dan Minggu. Soalnya, kita juga ada kesibukan di rumah, dan itu sudah dapat konfirmasi dari Pak Shodiq selaku kepala BMT,” ungkap Robih saat diwawancarai di Kantor BMT NU Diwek, Selasa (27/8/2024).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pembagian penugasan oleh BMT NU Diwek sejauh ini berjalan dengan kondisonal dan merata, sehingga seluruh mahasiswa dapat merasakan praktik baik di kantor maupun di lapangan.
“Kalau pagi itu biasanya mengarsipkan data slip tabungan dan membantu teller terkait memasukkan data baru ke operasional BMT. Terus kalau siang kita bantu nagihin nasabah,” tambah Robih.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sedangkan Lukman menyampaikan, praktik magang di BMT NU Diwek dapat memberikan banyak pengalaman dan pemahaman dalam dunia lembaga keuangan mikro. Soal tantangan, tentu saja kerap terjadi. Tapi, itu hal itulah yang sebenarnya akan menambah pengetahuan lebih.
“Tantangan yang kita hadapi selama magang di BMT NU Diwek tidak banyak sebenarnya mungkin, yang paling fatal ialah ketika teman-teman menyampaikan informasi tentang prosedur akad masing-masing dan mungkin juga dari teman-teman masih ada yang kurang paham tentang materi akad yang ada," terang Lukman.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia senang magang di BMT NU Diwek karena dapat mengetahui secara langsung bagaimana akad-akad dalam produk lembaga keuangan syariah yang dipelajari di bangku kuliah.
"Sehingga dapat direalisasikan langsung kepada nasabah atau yang bersangkutan. Selanjutnya selain mendapatkan ilmu dan pengalaman baru kita di sini juga belajar langsung cara menanggapi pertanyaan nasabah terkait dengan BMT NU,” ujarnya.
Penulis: Rana Wahyu Fatimah
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND